Sandiaga Uno Belum Terima Laporan Dampak Gempa Terhadap Kawasan Wisata di Cianjur
Banyak destinasi wisata di sekitar wilayah Sukabumi dan Cianjur, di antaranya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido dan beberapa desa wisata.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyatakan, belum terima laporan detil terkait dampak gempa ke lokasi destinasi wisata di Cianjur dan Sukabumi.
Diketahui, lanjut Sandiaga, banyak destinasi wisata di sekitar wilayah Sukabumi dan Cianjur sebagai pusat gempa, di antaranya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido dan beberapa desa wisata.
"Kami masih menunggu laporan Desa Wisata Hanjeli di Sukabumi, juga Desa Wisata Situs Gunung Padang di Cianjur," ujarnya dalam acara "The Weekly Brief With Sandi Uno" di Gedung Kemenparekraf, Jakarta, Senin (21/11/2022).
Baca juga: BMKG Kaji Potensi Erupsi Gunung Api Imbas Gempa Darat di Cianjur
Namun, ada laporan sementara dari beberapa daerah yang sudah masuk, khususnya terkait adanya korban jiwa akibat gempa tersebut.
"Ada beberapa data kami dapatkan seperti di Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Cianjur, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, dan daerah sekitarnya," kata Sandiaga.
Menurut Sandiaga, musibah ini tentunya akan berdampak terhadap destinasi wisata sekitar, meski belum ada data pasti seberapa besar kerusakan maupun banyak korban jiwa.
"Kami sangat prihatin terhadap gempa ini. Tentunya sebagai destinasi wisata unggulan, Sukabumi dan Cianjur pasti terdampak, tapi kami belum dapat laporan detil terhadap destinasi-destinasi mana yang sudah laporkan kerusakan atau korbannya," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) sekitar pukul 13.21 WIB.
Menurut informasi akun Twitter Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), @infoBMKG, sumber gempa berada di 10 km barat daya Cianjur dengan kedalaman 10 km.
BMKG mengungkapkan gempa yang terjadi di Cianjut tidak berpotensi tsunami.
"#Gempa Mag:5.6, 21-Nov-22 13:21:10 WIB, Lok:6.84 LS,107.05 BT (10 km BaratDaya KAB-CIANJUR-JABAR), Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG," cuit akun @infoBMKG.