Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Investasi Telkomsel ke GOTO Berpotensi Rugikan Negara, Legislator Dorong OJK Lakukan Pemeriksaan

GOTO menjadi topik perbincangan hangat masyarakat. Hal ini dikarenakan harga saham GOTO terpantau mengalami tren penurunan.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Investasi Telkomsel ke GOTO Berpotensi Rugikan Negara, Legislator Dorong OJK Lakukan Pemeriksaan
istimewa
Ilustrasi GOTO. Anggota Komisi XI DPR RI, Kamrussamad menilai, investasi atau penyertaan modal PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) terhadap PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berpotensi merugikan negara. 

"Anehnya, Telkomsel yang merupakan bagian dari BUMN kok mau membeli saham GOTO yang jelas-jelas sedang rugi, dan kemungkinan besar tidak akan bisa memperoleh untung. Apakah ada yang paksa beli? Siapa? Perlu diusut," tegas Anthony.

"Karena, membeli saham GOTO dengan kondisi perusahaan rugi terus seperti itu, Telkomsel dengan sadar, dan sengaja, melakukan spekulasi, tepatnya gambling, dengan taruhan sebesar nilai pembelian saham Rp6,4 triliun," lanjutnya.

Berdasarkan catatan Anthony, dengan menggunakan harga Rp141 per saham, Telkomsel mengalami rugi Rp3,06 triliun dari investasi di saham GOTO.

"Memang rugi ini fluktuatif. Artinya, masih bisa membesar lagi. Karena harga saham GoTo masih sangat mungkin turun lagi. Maka itu, kerugian investasi Telkomsel ini akan menjadi kerugian negara, yang disengaja," papar Anthony.

Padahal, lanjut Anthony, di dalam prospektus GOTO sudah dijelaskan bahwa GOTO tidak bisa memperkirakan prospek bisnisnya di waktu-waktu mendatang.

GOTO dinilai sangat pesimis dapat memperoleh laba, dan sangat pesimis dapat membagikan dividen.

Baca juga: Saham GOTO Makin Jeblok, 11 Hari Perdagangan Merosot, DPR Akan Panggil Direksi Telkom dan Telkomsel?

"Secara teori, harga saham perusahaan yang sedang rugi, dengan akumulasi rugi yang sangat besar, dengan prospek bisnis ke depan tidak pasti dan cenderung masih akan rugi, tidak mungkin akan bisa naik," ungkap Anthony.

Berita Rekomendasi

"Kenaikan harga saham pada kondisi seperti ini patut diduga karena spekulasi atau dimanipulasi," pungkasnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas