Saham Ambles Hingga 69 Persen dari Harga IPO, GOTO Kembali Trending Topic di Twitter
Harga penawaran umum perdana IPO saham GOTO pada April 2022 berada di angka Rp338 per lembar saham.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) semakin tertekan, di mana pada perdagangan hari ini kembali menyentuh level batas rendah atau auto reject bawah (ARB) ke level Rp115 per saham.
Berdasarkan pengamatan pergerakan data GOTO, Selasa (6/12/2022), sejak awal perdagangan hari ini dibuka, saham GOTO turun 6 persen dari posisi penutupan perdagangan kemarin Rp123 per saham.
Dengan penurunan saham GOTO hari ini, maka pergerakan saham teknologi tersebut telah merosot 12 hari berturut-turut sejak 21 November 2022.
Baca juga: Harga Saham GOTO Kembali Anjlok ke Level Rp115, Disebut Rugikan Negara dan Bursa Akan Bekukan?
Bahkan, jika dicermati sejak awal melantai di bursa alias Initial Public Offering (IPO), harga saham GOTO ambles 69,9 persen.
Sebelumnya, harga penawaran umum perdana IPO saham GOTO berada di angka Rp338 per lembar saham.
Hal ini langsung menjadi topik perbincangan netizen di media sosial. Terbukti, GOTO masuk dalam jajaran trending topic di Twitter.
Sebelumnya, Ekonom sekaligus Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan mengungkapkan, GOTO dinilai hanyalah perusahaan yang kelihatannya besar.
"Isi (GOTO) sebenarnya hampa. Bisnisnya tergantung dari ‘bakar duit’. GOTO tidak pernah mendapat untung selama berdiri 10 hingga 12 tahun yang lalu," ucap Anthony dalam keterangannya kepada Tribunnews, Sabtu (3/12/2022).
"Total akumulasi rugi GOTO per 30 September 2022 sudah mencapai Rp99,3 triliun. Sekarang pasti sudah lebih dari Rp100 triliun," sambungnya.
Anthony juga mempertanyakan langkah penyertaan modal PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) terhadap GOTO.
Terlebih sejumlah kalangan menilai langkah investasi itu janggal, sarat konflik kepentingan, hingga berpotensi merugikan negara.
"Anehnya, Telkomsel yang merupakan bagian dari BUMN kok mau membeli saham GoTo yang jelas-jelas sedang rugi, dan kemungkinan besar tidak akan bisa memperoleh untung. Apakah ada yang paksa beli? Siapa? Perlu diusut," tegas Anthony.
"Karena, membeli saham GOTO dengan kondisi perusahaan rugi terus seperti itu, Telkomsel dengan sadar, dan sengaja, melakukan spekulasi, tepatnya gambling, dengan taruhan sebesar nilai pembelian saham Rp6,4 triliun," lanjutnya.