Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Menteri Keuangan Amerika Janet Yellen: Resesi di AS Tidak Bisa Dihindari

Pernyataan Yellen muncul di tengah kampanye kuat The Fed untuk mendinginkan permintaan tahun ini dan menurunkan inflasi

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Menteri Keuangan Amerika Janet Yellen: Resesi di AS Tidak Bisa Dihindari
Ina Fassbender / AFP
Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen. Janet Yellen mengatakan pada Kamis (8/12/2022) bahwa resesi di AS tidak bisa dihindari. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni
 
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengatakan pada Kamis (8/12/2022) bahwa resesi di AS tidak bisa dihindari.

Janet Yellen menuturkan, dia yakin ekonomi terbesar di dunia itu berada di jalur yang benar untuk menurunkan inflasi yang melonjak.

Pernyataan Yellen muncul di tengah kampanye kuat Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) untuk mendinginkan permintaan tahun ini dan menurunkan inflasi sambil berusaha untuk tidak mendorong ekonomi AS ke dalam penurunan.

Baca juga: IMF: Waspada, Perlambatan Ekonomi Akan Berlanjut, Dunia Alami Resesi di 2023

Untuk saat ini, banyak ekonom memperkirakan AS bisa mengalami penurunan pada tahun depan.

"Apakah kita dapat menghindari resesi atau tidak, saya yakin jawabannya adalah ya," kata Menkeu AS kepada wartawan saat berkunjung ke fasilitas mata uang Biro Pengukiran dan Pencetakan di Fort Worth, Texas, yang dikutip dari AFP.

Menurut Yellen kemacetan rantai pasokan mulai mereda dan harga sewa apartemen baru mencapai puncaknya, dengan pasar tenaga kerja AS juga sedikit mendingin.

"Tanpa melihat PHK nasional yang signifikan, saya yakin kita berada di jalur yang benar dalam hal menurunkan inflasi dan resesi tidak bisa dihindari," ungkapnya.

BERITA REKOMENDASI

Sementara ketika sektor bisnis mengurangi ekspektasi pertumbuhan dan rencana perekrutan karyawan, jumlah orang yang meninggalkan pekerjaan juga sedikit menurun, kata Yellen.

Pekan lalu, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan masih "sangat masuk akal" bagi AS untuk mencapai soft landing, merujuk pada skenario di mana pengangguran meningkat tetapi ekonomi menghindari resesi yang parah.

Baca juga: Dekan FEB UI Sebut Badai PHK Startup Jadi Dampak Resesi Ekonomi 2023

Sementara Yellen pada Kamis mengatakan AS telah "mendengarkan dengan sangat hati-hati" para sekutu dan mencoba memahami keprihatinan mereka atas dorongan Washington untuk memacu teknologi ramah iklim di Amerika.

"Saya pikir tujuan Kongres adalah memastikan kami memiliki rantai pasokan yang aman, dan mencoba memasukkan sekutu kami ke dalamnya," katanya.

Saat ditanya apakah dia memiliki rencana untuk mengunjungi China setelah pertemuan Presiden Joe Biden dengan pemimpin China Xi Jinping, Yellen mengatakan dia belum memiliki rencana yang pasti namun dia tidak menutup kemungkinan pertemuan itu akan terjadi.


Jajak Pendapat Reuters: AS Menuju Resesi Dangkal

Menurut para ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan perekonomian AS sedang menuju resesi pendek dan dangkal pada tahun mendatang.

Para ekonom dengan suara bulat juga memperkirakan The Fed akan melakukan kenaikan suku bunga 50 basis poin pada pertemuan 14 Desember.

Baca juga: Dihantui Resesi, Warga Kanada Was-was Tak Bisa Penuhi Kebutuhan Makan Keluarga

Setelah menaikkan tingkat suku bunga 75 basis poin pada masing-masing dari empat pertemuan sebelumnya, semua 84 ekonom yang disurvei pada 2 hingga 8 Desember memperkirakan The Fed akan sedikit lebih lembut dalam menetapkan kebijakan moneternya, dengan menaikkan suku bunga sebesar setengah poin persentase menjadi 4,25 persen hingga 4,50 persen kali ini.

"Kecuali jika inflasi surut dengan cepat, ekonomi AS tampaknya masih menuju beberapa masalah, meskipun mungkin sedikit lebih lambat dari yang diperkirakan. Kabar baiknya adalah bahwa penurunan harus diimbangi dengan tabungan ekstra," kata ekonom senior di BMO Capital Markets, Sal Guatieri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas