Anjlok Selama 11 Hari, Saham GOTO Kini Meroket Seharga Rp100, Ditransaksikan Mencapai Rp2,49 Triliun
Transaksi saham GOTO pada perdagangan hari ini mencapai 26,19 miliar dengan nilai mencapai Rp2,49 triliun.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saham GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) pada perdagangan hari ini, Selasa (13/12/2022), mulai bergerak di zona hijau.
Pada akhir perdagangan, saham GOTO ditutup naik 13 poin atau 14,94 persen ke level Rp100 dari posisi harga penutupan kemarin Rp87 per saham.
Sepanjang perdagangan, saham GOTO bergerak di level Rp81 hingga Rp108 per saham.
Baca juga: Akhirnya IHSG Ditutup Menguat 0,29 Persen ke level 6.734, Saham GOTO Anjlok 6,45 Persen
Transaksi saham teknologi tersebut mencapai 26,19 miliar dengan nilai mencapai Rp2,49 triliun.
Dipantau BEI
Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi memasukkan GOTO dalam radar pantauan unusual market activity (UMA).
Hal ini seiringan dengan terjadinya penurunan signifikan pada saham teknologi ini.
Diketahui, GOTO telah mengalami penurunan harga hingga ARB sejak 28 November 2022 hingga hingga 12 Desember 2022 atau setara 11 hari perdagangan beruntun.
Ini bukan kali pertama GOTO masuk dalam pantauan BEI. Pada 23 Mei 2022, BEI memasukkan GOTO dalam radar UMA akibat terjadi penurunan harga yang di luar kebiasaan.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna menyebut biasanya tindakan suspensi perdagangan dikaitkan dengan volatilitas transaksi.
"Bursa selalu melakukan evaluasi atas perdagangan efek sebuah perusahaan tercatat, dengan mempertimbangkan kondisi perusahaan, keterbukaan informasi yang disampaikan dan kondisi market secara keseluruhan," terang Nyoman, Senin (12/12/2022).
Direkomendasikan Beli
PT UBS Sekuritas Indonesia merekomendasikan saham GOTO dengan posisi beli (buy) dari sebelumnya jual (sell), dengan target harga 160/saham dalam 12 bulan ke depan.
Salah satu alasan yang mendorong optimistis saham GOTO ialah posisi GoTo sebagai pemimpin pasar di layanan e-commerce, pesan-antar makanan (online food delivery), transportasi online (ride hailing), dan teknologi keuangan (financial technology/fintech, dan akan mendapat manfaat dari peningkatan penetrasi online yang berkelanjutan.