Anjlok Selama 11 Hari, Saham GOTO Kini Meroket Seharga Rp100, Ditransaksikan Mencapai Rp2,49 Triliun
Transaksi saham GOTO pada perdagangan hari ini mencapai 26,19 miliar dengan nilai mencapai Rp2,49 triliun.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
“Dalam pandangan kami, berakhirnya masa lock-up dan kemajuan yang stabil menuju profitabilitas pada tahun 2023 akan membantu menilai ulang saham GOTO,” tulis ketiganya.
UBS juga percaya bahwa neraca kas GoTo yang mencapai US$ 2 miliar atau setara dengan Rp 31 triliun (kurs Rp 15.600/US$) dengan burn rate (uang modal dari investor) per kuartal yang mencapai US$ 250 juta atau Rp 3,9 triliun dapat mengurangi tekanan untuk mencari pendanaan baru.
Pada pukul 09.15, data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat saham GOTO naik 15% di Rp 99/saham dengan nilai transaksi Rp 950 miliar, menghentikan penurunan dalam beberapa hari terakhir.
Aksi Ambil Untung
Direksi GOTO memberikan pernyataan terkait harga sahamnya yang kian merosot sejak akhir November 2022.
President GoTo, Patrick Cao mengatakan, penurunan harga saham disebabkan oleh berama faktor, satu diantara fakor tesebut yakni dengan berakhirnya periode lock up yang resmi berakhir pada 30 November 2022.
"Dengan berakhirnya periode lock up, ada kenaikan dalam jumlah saham yang beredar di pasar yang mengakibatkan peningkatan transaksi jual-beli saham," ujar Patrick dalam acara Public Expose GoTo secara virtual, Kamis (8/12/2022).
Patrick mengatakan, penurunan harga saham juga dipicu lantaran adanya investor awal yang masuk di harga saham rendah dan merealisasikan keuntungan pada berakhirnya masa investasi.
"Dan kebutuhan likuiditas di akhir tahun atau kebutuhan likuiditas lainnya. Banyak dari variabel ini, merupakan hal-hal diluar kontrol dan pengetahuan perusahaan," tuturnya.
Lebih lanjut, Patrick berujar, pihaknya bakal mendorong konsistensi bisnis secara berkelanjutan melalui produk layanan berkualitas. Hal tersebut kata Patrick, untuk meningkatkan engagement dari quality user.
Baca juga: Saham Makin Mengenaskan, Manajer Investasi Lepas GOTO Anggap Tidak Lagi Masuk Komposisi Pilihan
"Melakukan kegiatan bisnis secara lebih efisien untuk mempercepat langkah kami menuju provitabilitas," lanjutnya.
Selain itu, Patrick menambahkan, pihaknya bakal terus melakukan penjajakan dengan potensial investor yang baru, sebagai peluang GoTo agar masuk dalam indeks global di tahun 2023.
"Semua langkah-langkah ini kami lakukan, untuk memberikan manfaat dan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan," tegasnya.