Kisah Sukses Warga Desa di Sumsel: Sulap Danau Tercemar Sampah Ratusan Ton Jadi Lokasi Wisata
Danau Shuji dicemari sampah sebanyak 184,8 ton, namun oleh warga sekitar diubah menjadi bersih dan objek wisata menarik.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di Desa Lembak, Kecamatan Lembak Muara Enim Sumatera Selatan, sekitar 70 Kilometer (km) dari Kota Palembang, Sumatera Selatan, terdapat danau yang saat ini sedang menjadi salah satu lokasi favorit untuk berwisata.
Danau Shuji adalah nama tempat wisata itu. Danau dengan ukuran luas 60 x 400 meter persegi itu berada di tengah perkebunan karet milik warga.
Awalnya danau tersebut dicemari sampah sebanyak 184,8 ton, namun oleh warga sekitar disulap menjadi bersih dan objek wisata menarik.
Pengelola Danau Shuji, Bob Permana mengatakan awalnya tahun 2020, sebuah pabrik di Desa Lembak tutup yang mengakibatkan 217 orang warganya kehilangan pekerjaan. Hal ini merisaukan Bob.
Baca juga: Kemenparekaf Dongkrak Kunjungan Wisata Danau Toba Lewat Penyelenggaraan Balapan Jet Air
“Saya kan sudah kaya (pengalaman) di lapang. Saya sudah merasakan nggak punya uang rasanya gimana. Nggak punya kerjaan rasanya gimana. Jadi saya tahu apa yang mereka rasakan,” kata Bob dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Selasa(13/12/2022).
Atas dasar rasa empati itu, Bob yang pernah merasakan dinginnya lantai penjara Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah tersebut kemudian memikirkan untuk mengajak mereka membersihkan Danau Shuji.
Pada saat niat membersihkan danau tersebut, Bob hanya ingin mengajak orang-orang yang di-PHK ini untuk bergerak.
Perkara menghasilkan uang atau tidak, urusan belakangan.
Sebagai modal awal, Bob kebetulan memiliki dana. Ia sukses menjalankan pekerjaan pengamanan di Muara Enim sehingga kliennya puas dengan hasil kerjanya.
Dari hasil kerja berisiko itu, Bob mendapatkan honor 560 juta rupiah. Uang sebanyak itu tak ingin dihabiskannya sendiri.
Ia menggunakan uangnya untuk memberangkatkan umroh keluarga dekatnya. Juga pengurus masjid terdekatnya, Bob menggunakan uang ini untuk modal awal membersihkan danau.
Bob mengatakan, ia tidak berpikir jauh bahwa upayanya akan menghasilkan.
“Yang penting jalan dulu. Teman-teman ini ada pekerjaan saat ini. Desa Lembak itu tidak ada yang tahu, padahal dia punya danau bersejarah. Ada sisa-sisa peninggalan Jepang di sini,” kata Bob.