Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

The Fed Diprediksi Akan Gelar Beberapa Kali Pertemuan Setelah Rilis Data Inflasi AS

Federal Reserve diperkirakan akan menggelar beberapa kali pertemuan setelah keluarnya data inflasi terbaru Amerika Serikat.

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
zoom-in The Fed Diprediksi Akan Gelar Beberapa Kali Pertemuan Setelah Rilis Data Inflasi AS
wharton.upenn.edu
Bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve diperkirakan akan menggelar beberapa kali pertemuan setelah keluarnya data inflasi terbaru Amerika Serikat. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) tinggal menunggu beberapa jam lagi. 

Menurutnya, hasil data tersebut menjadi penting karena akan menentukan arah ekonomi global ke depan, apakah bangkit atau malah nyungsep. 

"Penantian data inflasi AS hanya tinggal menghitung jam, tak terasa sebuah data akan menjadi sebuah moment krusial seperti sekarang ini. Namun, ini data bukanlah sembarang data, data ini akan menjadi sebuah momen antara kebangkitan atau justru menjadi sebuah penurunan pasar secara global pekan ini," ujar Nico melalui risetnya, Selasa (13/12/2022). 

Setelah data inflasi Negeri Paman Sam keluar, akan ada beberapa rangkaian pertemuan bank sentral pekan ini. 

"Sebelum pada akhirnya diharapkan menutup pekan dengan sesuatu yang manis, harapannya sih begitu. Tentu saja, rangkaian tour bank sentral hari ini akan kita mulai dari The Fed," katanya. 

Diketahui, probabilitas kenaikkan tingkat suku bunga sudah ada di atas meja, di mana 50 basis poin (bps), menjadi satu di antara kenaikkan tingkat suku bunga dengan tingkat probabilitas paling besar. 

Berita Rekomendasi

"Paling besar setidaknya untuk saat ini karena inflasi Amerika diproyeksikan mengalami penurunan. Namun tidak menutup kemungkinan, bahwa kenaikkan tingkat suku bunga mampu terjadi 75 bps, meskipun dengan tingkat probabilitas yang lebih kecil," tutur Nico. 

Baca juga: Sejumlah Bank Sentral Tiru Langkah Dovish The Fed untuk Jinakkan Inflasi Akhir Tahun

Jika The Fed menaikkan tingkat suku bunganya ke kisaran 4 persen hingga 4,5 persen tentu hal ini akan menjadi tingkat suku bunga tertinggi sejak 2007, dan memberikan indikasi akan ada lebih banyak kenaikkan di awal 2023. 

Baca juga: Resesi Amerika Semakin Nyata, The Fed Sebut Perlambatan Ekonomi Capai Level 50 Persen di 2023

"Setelah The Fed, rangkaian tour akan berlanjut kepada pertemuan Bank Sentral Eropa dan Inggris, yang di mana terlihat probabilitas kenaikkan tingkat suku bunga sebesar 50 bps," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas