Harga Saham Tesla Anjlok 28 Persen Sejak Elon Musk Ambil Alih Twitter
Saham Tesla Inc jatuh 28 persen sejak 27 Oktober, ketika CEO produsen mobil listrik Elon Musk membeli perusahaan media sosial Twitter.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
Di acara tersebut, eksekutif Tesla termasuk Elon Musk tidak menyebutkan teknologi self-driving yang sebelumnya digembar-gemborkan, garansi jutaan mil yang sebelumnya mereka tawarkan, harga untuk truk Semi, maupun angka produksi yang diantisipasi.
Tesla juga menghadapi serangan balasan atas penundaan selama bertahun-tahun dalam menghadirkan teknologi self-driving melalui pembaruan perangkat lunak untuk mobil listriknya. Pelanggan AS menuntut Tesla mengembalikan uang untuk sistem self-driving yang telah mereka bayar.
Tesla memasarkan sistem bantuan pengemudinya sebagai Autopilot, Enhanced Autopilot, dan kemampuan Full Self-Driving di AS.
Tidak satu pun dari sistem ini membuat mobilnya aman untuk dikendarai tanpa kontribusi manusia di belakang kemudi, yang memperhatikan jalan dan tugas mengemudi setiap saat.
Departemen Kendaraan Bermotor California sedang menyelidiki Tesla dan secara resmi mengeluhkan bahwa mereka telah terlibat dalam iklan palsu seputar sistem ini.
Beberapa penggemar Tesla melihat anjloknya harga saham sebagai kesempatan untuk membeli, meskipun ada gangguan baru yaitu Musk dengan Twitter.
Perusahaan meningkatkan produksi di pabrik perakitan kendaraan baru di Austin, Texas, dan di pabrik luar negeri Berlin, Jerman. Perusahaan telah membawa pemimpin Manufaktur Shanghai, Tom Zhu, ke Texas untuk membantu mematangkan operasi di pabrik Austin.