Disebutkan Ada Tekanan Politik Luar Biasa dalam Menyusun Neraca Komoditas
Lebih lanjut, dia menilai sektor pertanian paling adaptif terhadap dampak pandemi Covid-19, tapi akan susah pulih ketika kena hantam.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menggelar diskusi publik dengan tema “Outlook Sektor Pertanian 2023: Dampak, Tantangan dan Upaya Menghadapi Resesi Global Tahun 2023” pada hari ini.
Asisten Deputi Pangan/Sekretaris Deputi Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Muhammad Saifulloh dalam sambutannya menyebutkan, ada tekanan politik dalam menyusun Neraca Komoditas
"Para guru saya semuanya yang ada di depan ini, kemudian juga Pak Tauhid, Pak Prayudi ternyata saya dan Pak Prayudi ada di WA GPKN 2, eh ternyata ada di sini. Kemudian, timnya Pak deputi (BPS) yang selalu mengawal saya kalau bikin Neraca Komoditas yang luar biasa tekanan politiknya dan di belakang-belakang," ujarnya dalam diskusi publik "Outlook Sektor Pertanian 2023", Jumat (16/12/2022).
Baca juga: BI Prediksi Inflasi Desember 0,37 Persen, Komoditas Telur Ayam Jadi Penyumbang Utama
Lebih lanjut, dia menilai sektor pertanian paling adaptif terhadap dampak pandemi Covid-19, tapi akan susah pulih ketika kena hantam.
"Tetapi di satu sisi ketika sektor pertanian itu sudah terkena Covid-19, itu untuk pemulihan juga lebih susah daripada sektor yang lain," katanya.
Saifulloh menambahkan, Indonesia memiliki skor yang baik untuk keterjangkauan dan ketersediaan, tapi mesti perbaiki aspek kualitas serta keamanan pangan, dan keberlanjutan sumber daya alam.
"Nah kalau kita melihat (indeks) keterjangkauan tahun 2022 itu skornya 81,4 atau ranking 44 dari 133 negara, dan ketersediaan itu skornya 50,9 atau ranking 84 dari 113 negara. Lalu, kualitas dan keamanan skornya 56,2 atau ranking 78 dari 113 negara, serta ketahanan dan sumber daya alam kita skornya 46,3 atau ranking 83 dari 113 negara," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.