Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2023, KAI Tempatkan AMUS di 29 Lokasi Rawan Hambatan
Kahumas KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan AMUS yang disiapkan berupa batu balas, bantalan rel, pasir, karung, besi (untuk jembatan)
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT KAI Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta menyiapkan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) yang ditempatkan di lokasi rawan apabila terjadi hambatan akibat cuaca ekstrim seperti banjir, amblesan, dan tanah longsor.
Persiapan itu dilakukan dalam rangka menghadapi masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022/2023 pada mulai 22 Desember 2022 hingga 8 Januari 2023.
Kahumas KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan AMUS yang disiapkan berupa batu balas, bantalan rel, pasir, karung, besi (untuk jembatan), alat penambat rel, dan alat berat lainnya.
Baca juga: Antisipasi Kendala Saat Lebaran, Daop 1 Jakarta Tempatkan AMUS di 29 Lokasi
Terdapat 29 lokasi Unit Pelaksana Teknis Jalan Rel dan Jembatan yang telah tersedia AMUS di wilayah Daop 1.
"Beberapa di antaranya seperti Rangkasbitung, Tanahabang, Tanjung Priok, Pasarsenen, Manggarai, Bekasi, Cikarang, Karawang dan Cikampek," kata Eva dalam keterangannya, Selasa (20/12/2022).
Ia berujar beberapa material yang disiapkan antara lain batu balast 400 m3, kawat bronjong, bantalan kayu, dan peralatan kerja.
Serta material lainnya yang telah disiapkan di atas gerbong datar apabila sewaktu-waktu diperlukan dalam penanganan darurat.
"Di Daop 1 Jakarta terdapat 11 lokasi daerah rawan. Di antaranya 6 titik rawan banjir dan 5 titik rawan longsor, namun untuk jalur lintas KA Jarak Jauh hanya terdapat 1 daerah rawan banjir yakni di sekitar wilayah Lemahabang-Kedunggedeh," ujar Eva.
Daop 1 Jakarta juga telah menyiapkan tim khusus seperti petugas flying gang dan penempatan petugas ekstra di sejumlah wilayah.
Guna melakukan percepatan penanganan jika terjadi kondisi tertentu.
Total, terdapat sekitar 983 petugas prasarana jalur rel dan jembatan. Lalu, sebanyak 184 petugas di bagian sinyal dan telekomunikasi yang disiapkan mengawal angkutan Nataru.
"Selain petugas prasarana, alokasi petugas pengamanan gabungan dari Internal dan TNI/Polri sebanyak 600 personil juga disiapkan mengamankan di berbagai lokasi operasional KA termasuk Stasiun dan Sarana KA," kata Eva.
Tak hanya membantu mengatur alur penumpang, ia menyebut tim pengamanan juga akan lebih sering melakukan pergerakan.