Saham Disney Ambrol Imbas Pendapatan Sekuel Avatar Jauh di Bawah Ekspektasi
saham Disney ditutup turun lebih dari 4 persen pada level 85,78 dolar AS, setelah mencapai level terendah dalam 52 minggu terakhir
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Saham raksasa hiburan Disney turun pada perdagangan Senin (19/12/2022), setelah pendapatan film “Avatar: The Way of Water” lebih lemah dari perkiraan analis.
Dikutip dari CNBC, saham Disney ditutup turun lebih dari 4 persen pada level 85,78 dolar AS, setelah mencapai level terendah dalam 52 minggu terakhir. Perusahaan ini telah melihat sahamnya jatuh lebih dari 40 persen pada tahun lalu.
Analis industri hiburan memprediksi sekuel film Avatar yang telah lama ditunggu-tunggu sebagai pemenang box office untuk Disney.
Baca juga: Sinopsis dan Daftar Pemain Drama Korea Connect, Tayang di Disney+ Hotstar
Film ini meraup pendapatan 134 juta dolar AS di box office domestik selama periode Jumat-Minggu atau akhir pekan pertamanya, jauh dari ekspektasi analis sebesar 175 juta dolar AS dan perkiraan Disney sendiri antara 135 juta dolar AS hingga 150 juta dolar AS.
Namun, secara internasional film ini meraup 300,5 juta dolar AS, sehingga jumlah pendapatan akhir pekan pertamanya total menjadi 434,5 juta dolar AS.
Film pertamanya, yang dirilis pada 2009, hanya menghasilkan 77 juta dolar AS selama akhir pekan pertamanya, namun akhirnya berhasil menjadi film berpenghasilan tertinggi sepanjang masa.
Disney telah menghadapi tantangan sejak awal pandemi Covid-19, ketika bioskop dan taman hiburannya ditutup selama berbulan-bulan.
Industri bioskop masih mencoba bangkit, dan pengunjung taman hiburan Disney juga bersaing dengan tingkat inflasi yang tinggi.
Baca juga: Indonesia Bawa Enam Series, Siap Tayang di Disney Content Showcase Apac 2022
Sementara saham Disney meningkat selama pandemi, ketika mantan CEO-nya Bob Chapek membantu mengatasi badai, mencapai di atas 200 dolar AS per saham pada 2021, kini saham tersebut telah jatuh.
Bob Chapek dan Disney telah menghadapi pengawasan dalam beberapa bulan terakhir, terutama atas kinerja perusahaan.
Selama laporan pendapatan triwulanan terbarunya, Disney gagal memenuhi ekspektasi dari segmen laba dan pendapatan utama, dengan divisi media dan taman hiburannya mencatatkan hasil di bawah perkiraan.
Pada saat itu, Chapek memperingatkan bisnis streaming Disney mungkin juga mengalami pertumbuhan yang meruncing di masa depan.
Tidak lama setelah itu, dewan direksi Disney memecat Chapek dan mengangkat kembali Bob Iger sebagai CEO perusahaan. Setelah dipekerjakan kembali, Iger mengatakan perusahaan akan fokus pada restrukturisasi divisi medianya.