Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Gas Alam Diprediksi Naik, GTS Internasional Optimis Bukukan Laba 5,48 Juta Dolar AS

Tercatat hingga September 2022, perseroan meraih laba 4,56 juta dolar AS, yang di topang dengan naiknya pendapatan sebesar 69,30 persen persen

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Harga Gas Alam Diprediksi Naik, GTS Internasional Optimis Bukukan Laba 5,48 Juta Dolar AS
ist
Jajaran direksi PT GTS Internasional Tbk (GTSI) usai paparan publik, Kamis (22/12/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan jasa sewa kapal untuk angkutan dan distribusi LNG, PT GTS Internasional Tbk (GTSI) optimis kinerja perseroan makin baik pada tahun depan. 

Direktur Utama GTS Internasional Tammy Meidharma mengatakan, menurut Trading model makro ekonomi global dan ekspektasi analis, harga gas alam pada akhir kuartal ini diperkirakan diperdagangkan pada 6,79 dolar AS per MMBtu. 

Bahkan, Tammy memperkirakan harga gas alam akan diperdagangkan pada 8,20 dolar AS dalam waktu 12 bulan ke depan.

Baca juga: Kembangkan Bisnis Gas Alam Cair, PGN Sinergi dengan Badak LNG

“Perseroan memperkirakan capaian hingga akhir tahun 2022 bisa ditutup dengan pendapatan sekitar 41,65 juta dolar AS dan laba bersih diestimasikan ada di angka 5,48 juta dolar AS," kata Tammy dalam paparan publik yang dilakukan secara virtual, Kamis (22/12/2023).

Tercatat hingga September 2022, perseroan meraih laba 4,56 juta dolar AS, yang di topang dengan naiknya pendapatan sebesar  69,30 persen persen menjadi 31,10 juta dolar AS. 

Direktur GTSI Dandun Widodo menambahkan, bisnis model yang akan terus digalakkan GTSI ke depan yaitu pengangkutan untuk penggunaan gas bumi, terutama didorong penggunaan pembangkit listrik, penggunaan pemanas perumahan atau komersial, dan penggunaan industri (produksi bahan kimia, pupuk, hidrogen, dan lainya)

Berita Rekomendasi

Tujuan dari pengangkutan itu mencakup kepada ladang gas, pabrik pencairan, FSLNG, LNGCarrier atau break bulking, bunkering LNG, FSRU, pengguna akhir dan pembangkit listrik terapung.

“Untuk Modal kerja atau capex di tahun 2023 dialokasikan senilai 24 juta dolar AS” kata Dandun. 

Dari sisi kinerja Group, induk usahanya GTSI yaitu PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) telah menyiapkan modal kerja atau capex senilai 94 juta dolar AS setara Rp1,46 triliun untuk 2023.

Baca juga: Pasokan Melimpah, Harga Gas Alam Eropa Diprediksi Turun 30 Persen di 2023

Direktur Utama HITS Tonny Aulia sebelumnya menjelaskan, dana sebesar itu nantinya akan digunakan untuk ekspansi pengadaan 11 kapal anyar. 

"Pengadaan ini karena peluang bisnis di industrinya telah berkembang sangat signifikan dan persaingan yang ketat dan pendapatan akan terkerek 20 persen di tahun depan," ucapnya.

Adapun sepanjang tahun ini Group Humpuss telah merealisasikan investasi penambahan empat kapal baru.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas