The Fed Beri Sinyal Hawkish, Suku Bunga AS di 2023 Bakal Dikerek di Atas 5 Persen
The Fed kembali memberikan sinyal hawkish dengan memperketat kebijakan moneternya hingga suku bunga acuan diproyeksikan naik di atas 5 persen di 2023.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Bank Sentral AS atau yang dikenal dengan Federal Reserve (The Fed) kembali memberikan sinyal hawkish dengan memperketat kebijakan moneternya hingga suku bunga acuan diproyeksikan naik di atas 5 persen di sepanjang 2023.
Sinyal ini ditunjukkan The Fed setelah target inflasi Amerika pada 2023 naik dari 2,8 persen menjadi 3,1 persen, melonjak drastis bila dibandingkan dengan dengan proyeksi analis dan ekonom di Wall Street yang sebelumnya menyebut bahwa target inflasi di tahun ini akan terkendali di zona hijau.
“Perkiraan inflasi yang dinaikkan sungguh mengejutkan. Saya awalnya memperkirakan The Fed akan memangkas perkiraan mereka. Namun tampaknya ada lebih banyak pandangan konsensus sehingga mereka harus melampaui suku bunga diatas 5 persen,” ujar Kevin Cummins, kepala ekonom AS di NatWest Markets di Stamford.
Sebelum Bank Sentral AS mengisyaratkan kenaikan suku bunga di sepanjang 2023, di bulan Desember tahun lalu para pembuat kebijakan The Fed sempat memperingatkan pelaku pasar untuk bersiap menghadapi potensi kenaikan suku bunga senilai 75 bps di tahun 2023
Usai rencana ini diumumkan, The Fed lantas mendapat banyak respon negatif dari pelaku pasar.
Namun hal tersebut tak menyurutkan langkah The Fed untuk mengetatkan kebijakannya demi menyelamatkan AS dari lonjakan inflasi, mengingat selama beberapa bulan terakhir laju inflasi di AS terus mencatatkan kenaikan tajam. Imbas meningkatnya harga pangan dan energi di pasar global.
Baca juga: Alan Greenspan: AS Tak Bisa Hindari Resesi Jika The Fed Terus Ambil Langkah Hawkish
“Akan lebih sulit untuk menurunkan touchdown yang mulus untuk ekonomi AS pada tahun 2023, mengingat Fed terus mengikuti rencana pengetatan moneternya,” kata Mark Spindel, kepala pendanaan di MBB Capital Partners LLC yang berbasis di Chicago.
Meski kenaikan suku bunga di tahun ini melebihi proyeksi para analis hingga berpotensi mendorong lonjakan angka pengangguran dari 3,7 persen di tahun lalu menjadi 4,6 persen di tahun ini.
Baca juga: Bursa Wall Street Kembali Catatkan Penurunan Imbas Sikap Hawkish The Fed
Namun The Fed menegaskan bahwa pihaknya akan terus memperketat suku bunga untuk menekan laju inflasi yang kian menggila.
Laju inflasi di perdagangan Desember kemarin naik 0,2 dari perkiraan Departemen Perdagangan. Alasan ini yang makin membulatkan tekad The Fed untuk terus mengerek suku bunga acuan di pertemuan selanjutnya.