Akibat Gagal Panen, Harga Beras Lokal di Banjarmasin Melonjak Hingga Rp19.000 per Liter
Walaupun beras dari petani sudah stok setahun yang lalu, beras tersebut cenderung disukai pembelinya dibandingkan dengan beras baru.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga beras lokal di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan terus mengalami kenaikan sejak pekan terakhir tahun 2022 hingga awal 2023.
Pemilik toko Sumber Padi di Pasar Sentra Antasari, Burhanudin mengatakan, harga beras jenis Usang saat ini Rp19.000 per liter, dari sebelumnya Rp13.000 per liter.
"Kenaikan harga karena pada tahun 2022 lalu banyak padi yang gagal panen, sehingga beras yang sekarang dijual dari stock penyimpanan petani di gudang setahun sebelumnya," ucap Burhanudin, yang dikutip dari Banjarmasinpost.co.id, Jumat (6/1/2023).
Baca juga: Mendag Zulkifli Hasan: Impor Beras Berakhir Februari, Maret akan Kembali Serap dari Petani
Menurut Burhan, kenaikan harga juga terjadi pada beras jenis lainnya seperti Mayang, Unus, hanyar, dan beras lokal lain.
Sedangkan beras dari luar tidak mengalami kenaikan harga.
Adapun pembelian jenis beras kata Burhan tergantung keuangan pembeli.
"Apabila pelanggan mau rasa berasnya enak biasa belinya jenis usang, tetapi kalo yang sedang pilihannya jenis hanyar," imbuhnya.
Perbedaan beras Usang apabila dimasak setengah mok sama banyaknya dengan beras hanyar dua mok.
Walaupun beras dari petani sudah stock setahun yang lalu, beras tersebut cenderung disukai pembelinya dibandingkan dengan beras baru.
"Stock beras di toko kami cukup untuk beberapa bulan kedepan," ujarnya.
Saat ditanyakan bagaimana respons terkait inflasi ditahun ini, ia masih belum mengetahui lebih jelasnya.
Sementara itu, Ibu rumah tangga (IRT) Sri mengatakan kenaikan harga beras membuat dirinya kesulitan mengatur keuangan keluarga.
"Yang biasanya harga beras satu karung kisaran Rp 300 ribu, sekarang harga beras sudah mencapai kisaran Rp 360 ribu per karungnya," bebernya.
Menurut dia apabila proses memasak berasnya dicampur dengan beras jenis lainnya, rasanya tidak akan sama. (Mia Maulidya/Banjarmasinpost)