IHSG Anjlok, Simak Deretan Saham Big Caps dengan Valuasi Murah
Sejumlah saham dengan kapitalisasi besar alias big caps turut terkoreksi seiring dengan pelemahan IHSG.
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok pada perdagangan hari Kamis (5/1/2023).
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) via RTI Business, IHSG merosot 159,39 poin atau 2,34 persen ke level 6.653,84 pada penutupan perdagangan.
Sejumlah saham dengan kapitalisasi besar alias big caps turut terkoreksi seiring dengan pelemahan IHSG. Saham perbankan besar alias big 4 kompak terkoreksi.
Baca juga: IHSG Babak Belur Anjlok 2,34 Persen, Rupiah Melorot ke Rp 15.617 per Dolar AS
Begitu pula dengan saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang melemah 1,31%, saham PT Astra International Tbk (ASII) melemah 5,29%, dan saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) melemah hingga 6,06%.
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian juga menilai ADRO saat ini digelayuti sentimen negatif, yakni berupa turunnya harga komoditas energi, termasuk batubara.
China berencana untuk mendorong produksi massal di negaranya, sehingga mengurangi porsi impor batubara. Eropa juga saat ini sedang kelebihan pasokan gas, sehingga tidak memerlukan batubara di tengah musim dingin yang tidak sedingin perkiraan.
Di sisi lain, saham perbankan big 4 masih menarik untuk dicermati, terlebih di tengah tren pemulihan ekonomi yang masih terus berlanjut.
Tumbuhnya perekonomian diproyeksi akan memacu pertumbuhan kredit. Emiten-emiten perbankan besar juga memiliki fundamental yang solid.
”Selain itu, kenaikan suku bunga akan menguntungkan emiten-emiten tersebut, di tengah meningakatnya margin bunga bersih bank,” kata Fajar.
Saham-saham perbankan juga punya valuasi murah. Menurut Analis Phintraco Sekuritas Rio Febrian, secara rasio harga, price to earnings (PER) saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) relatif murah dibandingkan PER sektor keuangan sebesar 15,88 kali.
Baca juga: China Mau Impor Batu Bara Australia, Sektor Energi Ambruk 4 Persen Bikin IHSG Longsor
PER BBRI tercatat hanya 13,71 kali, BMRI sebesar 11,3 kali, dan PER saham BBNI sebesar 9,28 kali. Sehingga, ketiga saham tersebut dapat diperhatikan oleh investor.
Saham ADRO juga masih dapat diperhatikan seiring dengan valuasi yang murah. Saham ADRO diperdagangkan dengan PER sebesar 2,73 kali dan PBV sebesar 1,19 kali.
Angka PER dan PBV saham ADRO ini relatif lebih rendah dari PER dan PBV sektor energi per November 2022 yakni 6,49 kali dan 1,34 kali.
Terakhir, saham ASII juga masih dapat dicermati, karena memiliki PER sebesar 7,39 kali, relatif lebih rendah dibandingkan PER sektor industri sebesar 10,67 kali.