Cegah Gagal Bayar, Menkeu Amerika Serikat Desak Parlemen Naikkan Batas Utang Pemerintah
Departemen Keuangan AS mengambil langkah-langkah manajemen kas luar biasa untuk dapat mencegah gagal bayar hingga awal Juni 2023.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen menyampaikan batas utang negeri Paman Sam sebesar 31,4 triliun dolar AS akan jatuh pada 19 Januari 2023.
Kondisi ini memaksa Departemen Keuangan AS mengambil langkah-langkah manajemen kas luar biasa yang kemungkinan dapat mencegah gagal bayar hingga awal Juni 2023.
"Begitu batas tercapai, Departemen Keuangan perlu mulai mengambil langkah-langkah luar biasa untuk mencegah Amerika Serikat gagal memenuhi kewajibannya," kata Yellen dalam sepucuk surat kepada Ketua DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy dan para pemimpin kongres lainnya.
Baca juga: Ekonom Mandiri Sekuritas Sebut Utang Indonesia Aman Saat 63 Negara Terlilit Utang
Dikutip dari Reuters, Yellen mendesak anggota parlemen untuk segera menaikkan batas utang demi "melindungi kepercayaan dan kredit penuh" Amerika Serikat.
"Departemen Keuangan saat ini tidak dapat memberikan perkiraan berapa lama tindakan luar biasa akan memungkinkan kami untuk terus membayar kewajiban pemerintah, tidak mungkin uang tunai dan tindakan luar biasa akan habis sebelum awal Juni," kata Yellen dalan surat itu.
Sebagai tanggapan atas surat yang dibuat oleh Yellen, Gedung Putih mengatakan bahwa pihaknya tidak akan bernegosiasi untuk menaikkan batas utang tersebut.
"Ini harus dilakukan tanpa syarat," kata Karine Jean-Pierre, juru bicara Gedung Putih, seraya menambahkan bahwa tidak akan ada negosiasi terkait hal itu.
Departemen Keuangan pada Rabu (11/1/2023) merilis laporan yang menunjukkan bahwa utang federal AS mencapai 78 miliar dolar AS, dengan saldo kas operasi Departemen Keuangan sebesar 346,4 miliar dolar AS.
Sehari berselang, Departemen tersebut juga merilis laporan mengenai defisit anggaran pada Desember 2022 sebesar 85 miliar dolar AS akibat pengeluaran yang meningkat, terutama untuk biaya bunga utang.
Oleh karena itu, Yellen menekankan pentingnya agar Kongres segera bertindak.
"Sangat penting bahwa Kongres harus bertindak tepat waktu untuk meningkatkan atau menangguhkan batas utang. Kegagalan untuk memenuhi kewajiban pemerintah akan menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada ekonomi AS, mata pencaharian semua orang Amerika, dan stabilitas keuangan global," tulis Yellen.