Jokowi Sindir Dana Pemda Terparkir di Bank Masih Rp 123 Triliun, 'Ini Jangan Ditepuktangani'
Presiden Joko Widodo menyindir para pemimpin daerah yang masih mengendapkan dana pemerintah daerah di bank.
Editor: Hendra Gunawan
Jokowi ingin realisasi belanja APBN dan APBD terhadap produk dalam negeri bisa meningkat dari posisi saat ini yang sebesar 61 persen.
Baca juga: Dana Pemda Rp 226 Triliun Tak Tersentuh, Jokowi: Kok Ngejar Orang Lain Untuk Uangnya Masuk
"Jadi pastikan bahwa APBD itu dibelanjakan untuk produk-produk dalam negeri," ucapnya.
Menkeu Minta Dioptimalkan
Sementara itu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, jumlah dana pemerintah daerah (pemda) di perbankan sampai akhir Desember 2022 mencapai Rp 123,74 triliun.
Angka ini turun jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Untuk itu, Sri Mulyani menyatakan pihaknya akan terus bekerjasama dengan daerah-daerah agar anggaran tersebut bisa dioptimalkan dan bermanfaat bagi masyarakat.
"Kami akan terus bekerja sama dengan daerah untuk terus menjaga agar optimalisasi anggaran yang sudah dialokasikan bisa bermanfaat bagi masyarakat," ujar Sri Mulyani dalam acara Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda Tahun 2023, Selasa (17/1).
Bila dilihat secara bulanan, dana pemda di perbankan tersebut turun 48,4 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar Rp 239,8 triliun.
Hanya saja, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, naik 9,14% dari Rp 113,38 triliun pada Desember 2021.
Sri Mulyani memaparkan, penurunan saldo dana pemda di perbankan dibandingkan bulan lalu ini antara lain disumbang oleh meningkatnya realisasi belanja daerah pada periode bulan Desember.
Namun demikian, saldo dana pemda per Desember 2022 ini merupakan saldo tertinggi dari tiga tahun terakhir.
Ini disebabkan oleh tingginya realisasi pendapatan daerah yang belum diikuti dengan serapan belanja yang optimal. (Kompas.com/Kontan.co.id)