Realisasi Investasi Kuartal IV 2022 Tembus Rp 314,8 Triliun, Bahlil: Pertumbuhan Indonesia Terang
penanaman modal asing (PMA) pada kuartal IV mencapai Rp 175,2 triliun atau naik sebesar 3,7 persen dibandingkan kuartal III tahun 2022
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan, realisasi investasi kuartal IV tahun 2022 mencapai Rp 314,8 triliun.
Menurut Bahlil, jumlah itu diluar investasi Hulu Migas, UMKM dan sektor Keuangan. Terlebih, kata Bahlil, capain investasi kuartal IV naik 2,3 persen dibandingkan kuartal III tahun 2022.
Hal itu dia sampaikan dalam acara Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan IV 2022 di Gedung BKPM, Jakarta, Selasa (24/1/2023).
Baca juga: Bertemu Menteri Keuangan Polandia, Bahlil Bahas Pengembangan Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik
"Sekalipun global kondisi tidak terlalu baik, Indonesia punya secercah harapan untuk menuju terang. Selama kuartal IV kita mampu mencatat pertumbuhan investasi sebesar Rp 314,8 triliun. Secara qoq (quarter to quarter, red) naik 2,3 persen, secara tahunan naik 30,3 persen," kata Bahlil.
"Penyerapan tenaga kerja sebanyak 339.879 orang. Ini diluar UMKM, Hulu Migas dan sektor keuangan," lanjutnya.
Lebih lanjut, Bahlil memaparkan penanaman modal asing (PMA) pada kuartal IV mencapai Rp 175,2 triliun atau naik sebesar 3,7 persen dibandingkan kuartal III tahun 2022.
"Secara tahunan naik 43,3 persen. Ini tumbuhnya cukup besar sekali, ini salah satu negara yang pertumbuhan PMA nya tertinggi," ujarnya.
Sementara itu, penanaman modal dalam negeri (PMDN) kuartal IV sebesar Rp 139,6 triliun atau naik 0,5 persen dibandingkan kuartal III tahun 2022.
Baca juga: Menteri Bahlil Minta Perusahaan Farmasi Jepang Takeda Investasi Vaksin Demam Berdarah di Indonesia
"PMDN sebesar Rp 139,6 triliun atau 44,4 persen. Secara qoq naik 0,5 persen, secara tahunan naik 17,0 persen. Ini adalah komposisi dari realisasi investasi," ucap dia.
Terakhir, Bahlil mengaku bersyukur kepada masyarakat dalam menjaga stabilitas opini politik sehingga tak berdampak pada realisasi investasi.
"Ini adalah progres kerja kita semua yang tidak main-main, karena saya bersyukur pada rakyat Indonesia juga bisa menjaga stabilitas opini politik yang tidak terlalu berlebihan sehingga investasi kita bagus," tegasnya.