Jokowi Akui Manajemen Negara Terganggu karena Harus Menjaga Keseimbangan Kesehatan dan Ekonomi
Penanganan pandemi Covid-19 menjadi tantangan berat karena tidak ada pakem untuk menyelesaikan persoalan kesehatan global ini.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan sulitnya setiap negara di dunia mengatasi pandemi Covid-19.
Sebuah wabah yang belum pernah terjadi, menurut Jokowi, tidak ada satupun negara yang tidak kebingungan.
Namun, Presiden Jokowi menilai, Indonesia berhasil melewati masa-masa pandemi selama tiga tahun ini.
Baca juga: Update Covid-19 Global 26 Januari 2023: Total Kasus 673.866.674, Infeksi Baru 154.907
"Pertama-tama saya ingin menyampaikan terimakasih kepada bapak ibu semuanya dan seluruh jajaran dari tingkat pusat sampai ke tingkat desa yang telah bekerja keras selama tiga tahun dalam menangani pandemi maupun mengatasi ekonomi," kata Jokowi saat membuka Rakornas Transisi Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional 2023, Kamis (26/1/2023).
Jokowi menyebut, penanganan pandemi Covid-19 menjadi tantangan berat karena tidak ada pakem untuk menyelesaikan persoalan kesehatan global ini.
"Sebuah tantangan yang sangat berat, sebuah persoalan yang sangat-sangat berat yang kita hadapi saat itu,” urainya.
Presiden mengatakan tekanan tidak hanya datang dari sisi kesehatan tapi juga ditekan dari sisi ekonomi.
Oleh sebab itu kebijakan gas dan rem antaran kesehatan dan ekonomi tidak dilakukan pemerintah.
"Melakukan manajemen gas dan rem itu juga bukan sesuatu yg mudah begitu itungan salah sedikit, ekonomi akan jatuh, tetapi begitu gasnya terlalu kenceng juga, pandeminya juga bisa naik,” aku Jokowi.
“Tidak mudah, menjaga keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi yang semuanya menekan manajemen negara,” imbuhnya
Jokowi menambahkan bahwa berkat kerja keras pemerintah dari tingkat pusat hingga desa, juga TNI dan Polri, Indonesia bisa masuk ke tahap transisi.
"Setelah PPKM kita cabut kita akan masuk tahap transisi tetapi kita tetap harus waspada," pungkasnya.