Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Cerita Muin, Uang Ratusan Juta Buat Berobat Istri Raib Dibobol Tukang Becak

Jumlah uang milik Muin yang berhasil dikuras pelaku yang berprofesi tukang becak mencapai sekitar Rp320 juta.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Cerita Muin, Uang Ratusan Juta Buat Berobat Istri Raib Dibobol Tukang Becak
Tribun Jatim
Muin, nasabah Bank Central Asia (BCA) yang dananya di rekening pribadi senilai ratusan juta dibobol oleh seorang tukang becak di Surabaya, Jawa Timur. 

Saat ini kasus tersebut sedang dalam proses persidangan. Muin pun mendorong agar Thoha dapat dihukum seberat-beratnya.

Baca juga: Imbauan BCA Pasca Rekening Nasabahnya Dibobol Tukang Becak

"Sudah di sidang. Tuntutan hukum (diharapkan) yang setimpal. Karena kasus ini, uang yang seharusnya buat berobat Istri malah dikuras sama dia. Jadi harus dihukum seberat-beratnya," pungkas Muin.

Tanggapan BCA

PT Bank Central Asia Tbk atau BCA, kembali memberikan tanggapannya terkait kasus uang nasabahnya, Muin Zachry, yang diambil oleh seorang tukang becak senilai Rp320 juta di Surabaya, Jawa Timur.

Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F Haryn meluruskan informasi yang beredar, bahwa yang menjadi pelaku utama dalam kasus ini bukanlah tukang becak yang bernama Setu.

Melainkan Mohammad Toha yang merupakan salah satu penghuni kos di rumah Muin.

"Meluruskan, bahwa tidak benar bahwa pelaku utamanya tukang becak. Tapi adalah Toha seorang penghuni kos yang tinggal bersama dengan nasabah kami tersebut," ucap Hera dalam sela-sela paparan kinerja BCA secara virtual, Kamis (26/3/2023).

BERITA REKOMENDASI

"Sehingga karena hal tersebut, kita tidak bisa masuk ke materi pokok perkara, karena masih dalam proses persidangan. Kami menghormati proses yang sedang berlangsung," sambungnya.

Hera mengatakan, pihaknya tak henti-hentinya mengingatkan kepada para nasabah BCA untuk selalu menjaga kerahasiaan data pribadi, kartu ATM, personal identification number (PIN), dan data-data lainnya yang dapat disalahgunakan oleh pelaku tindak kejahatan.

"Jadi itu adalah yang paling fundamental yang kita jaga baik-baik. Tidak untuk dibagikan bagi keluarga, pasangan, anak atau kolega, orang kepercayaan, atau asisten, tidak untuk mengetahui data informasi perbankan tersebut," papar Hera.

"Sehingga kita mengetahui bahwa proses ini akan secara Independen dilaksanakan. Dan kami percaya bahwa di persidangan hakim akan memberikan keadilan dalam kasus ini," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyatakanBCA tidak akan mengganti rugi uang nasabahnya.


Sebab, hal tersebut masuk dalam kelalaian nasabah sendiri. Pasalnya, kartu tanda penduduk (KTP) bahkan PIN ATM Muin telah diketahui oleh Setu.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja saat memaparkan kinerja keuangan BCA kuartal I 2020 melalui virtual press conference yang diadakan di Jakarta, Rabu (27/5/2020). Pada triwulan pertama 2020, BCA dan entitas anak mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 6,6 triliun atau meningkat 8,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Per Maret 2020, portofolio kredit tumbuh 12,3% YoY menjadi Rp612,2 triliun. BCA mencatat pertumbuhan pendapatan operasional yang tinggi sebesar 17,3% YoY menjadi Rp19,6 triliun, didukung oleh pertumbuhan kredit dan kinerja CASA yang solid. WARTA KOTA/HO
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja.

"Di sini sudah jelas, uang nasabah tidak diganti karena tidak menjaga keamanan. KTP, Pin dan buku tabungan nasabah yang kurang dijaga," kata Jahja saat dihubungi Tribunnews, Senin (23/1/2023).

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas