Pakistan Terancam Bangkrut, PM Shehbaz Sharif Keluhkan Keputusan IMF Hentikan Bailout
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengeluhkan sikap IMF menghentikan pencairan bailout 6,5 miliar dolar AS di tengah krisis ekonomi.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, ISLAMABAD - Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengeluhkan sikap Dana Moneter Internasional (IMF) yang menghentikan pencairan bailout 6,5 miliar dolar AS di tengah krisis ekonomi negara itu.
Beberapa jam setelah Sharif memberikan pernyataan tersebut pada hari ini, Jumat (3/2/2023), rupee Pakistan mencapai rekor terendah terhadap dolar AS.
“Situasi ekonomi kita tidak terbayangkan. Syarat yang harus kami penuhi di luar imajinasi," kata PM Pakistan, yang dikutip dari Reuters.
Sharif menambahkan, misi kunjungan IMF memberi Pakistan waktu yang sulit, namun dia mengakui bahwa negaranya tidak punya pilihan selain menerima situasi tersebut
“Anda semua tahu kami kekurangan sumber daya," kata Sharif, seraya menambahkan bahwa negara itu "menghadapi krisis ekonomi".
Pernyataannya muncul dalam pertemuan para pemimpin sipil dan militer di kota Peshawar untuk mempersiapkan tanggapan terhadap pemboman masjid yang menewaskan lebih dari 100 orang pada Senin (30/1/2023).
Sharif mengungkapkan dana IMF tersebut dibutuhkan Pakistan untuk “tanggapan militer atau kontra-terorisme atas kebangkitan kembali militansi Islam”.
Rupee Pakistan Terjun Bebas
Cadangan bank sentral Pakistan saat ini mencapai 3,09 miliar dolar AS, menjadi tingkat terendah sejak 1998 dan tidak cukup untuk menutupi biaya impor selama tiga minggu.
Tuntutan IMF kepada Pakistan agar mengendalikan defisit anggaran negara telah menyebabkan Pakistan menyerahkan mata uangnya ke nilai tukar berbasis pasar dan menaikkan harga bahan bakar.
Baca juga: Cadangan Valas Menipis, Infilasi Pakistan Masih 27,5 Persen di Januari
Kurs rupee Pakistan turun 1,9 persen ke rekor terendah 276,58 per dolar di pasar antar bank pada hari ini, menurut bank sentral negara itu.
Delegasi IMF berada di Pakistan untuk memulai kembali pembicaraan yang terhenti sejak November untuk dana 2,5 miliar dolar AS yang belum dicairkan.
Baca juga: Pakistan Bersiap Hadapi Kekurangan Bahan Bakar di Tengah Krisis Likuiditas
Terlepas dari situasi ekonomi di negaranya, Sharif menegaskan Pakistan akan melakukan apapun untuk melawan militansi.
“Kami akan menggunakan semua sumber daya dalam kapasitas kami untuk melawan ancaman ini," katanya.