Rusia Pangkas Produksi Minyak Hingga 500.000 Barel, Balas Pembatasan Harga oleh Barat
Keputusan tersebut dilakukan setelah pihak Barat memberlakukan pembatasan harga pada minyak dan produk minyak Rusia.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Keputusan Rusia untuk memangkas produksi minyak diumumkan hanya sembilan hari setelah panel OPEC+, di mana Rusia adalah salah satu anggota kelompok itu mendukung kebijakan produksi grup produsen minyak saat ini, meninggalkan pemotongan produksi yang disepakati pada tahun lalu.
"Rusia percaya bahwa mekanisme 'batas harga' dalam penjualan minyak dan produk minyak Rusia merupakan campur tangan dalam hubungan pasar dan kelanjutan dari kebijakan energi yang merusak dari negara-negara kolektif Barat," kata Novak.
Juru bicara Novak kemudian mengatakan, pemotongan itu hanya berlaku untuk minyak mentah, tanpa kondensat gas, sejenis minyak ringan.
Produksi minyak Rusia pada tahun lalu berhasil lolos dari ekspektasi penurunan, naik 2 persen menjadi 535 juta ton (10,7 juta barel per hari) berkat lonjakan penjualan ke Asia, terutama ke India dan China.
Namun menyusul serangkaian sanksi baru dari Barat, Rusia menghadapi lebih banyak tantangan dalam menjual minyak, sumber utama pendapatan anggaran negaranya, yang membukukan defisit 25 miliar dolar AS pada Januari.
Volume ekspor yang lebih rendah menyusutkan surplus neraca berjalan Rusia sebesar 58,2 persen menjadi 8 miliar dolar AS pada Januari, menekan penyangga modal Rusia pada saat Moskow meningkatkan pengeluaran anggarannya.