Bidik Dana IPO Rp165 Miliar, Teknologi Karya Digital Nusa Gencarkan Ekspansi Bisnis Tahun Ini
Harga saham IPO Teknologi Karya Digital Nusa ditawarkan pada kisaran Rp 140 sampai Rp 220 per saham.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan penyedia solusi sistem informasi berbasis telematika dan internet of things (IoT), PT Teknologi Karya Digital Nusa membidik dana segar Rp165 miliar dari pasar modal.
Untuk itu, perseroan melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) dengan melepas sebanyak-banyaknya 750 juta saham biasa atas nama atau sebanyak-banyaknya 25,42 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.
Saham baru ini dikeluarkan dari portepel dengan nilai nominal Rp 20 per saham dengan harga penawaran sebesar Rp 140 – Rp 220 per saham, sehingga dana yang akan diraih dari IPO ini sebanyak-banyaknya adalah sebesar Rp165 miliar.
Direktur Utama Perseroan, David Santoso mengatakan, langkah IPO adalah keputusan penting bagi perusahaan demi terus bertumbuh secara berkelanjutan.
Baca juga: Dikabarkan Akan IPO, BEI Belum Terima Dokumen RANS Perusahaan Milik Raffi Ahmad dan Nagita Slavina
Apalagi segmen bisnis yang digarap yakni sistem informasi berbasis telematika dan IoT untuk pengembangan smart city berpotensi besar di Indonesia.
Ditambah lagi, saat ini transportasi publik menjadi pilihan yang bisa diandalkan sehingga Intelligent Transportation System (ITS) menjadi hal yang sangat dibutuhkan.
“Untuk ekspansi bisnis, dana hasil IPO ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi, nantinya kami gunakan sekitar 30 persen untuk belanja modal dalam bentuk penambahan area operasional yang berlokasi di Jawa Barat” kata David dalam public expose penawaran umum saham perdana TRON di Jakarta, Rabu (15/2/2023).
Menurutnya, dana IPO 30 persen juga dialokasikan untuk pengembangan sistem yang sejalan dengan ekspansi perseroan yang akan dimulai secara bertahap pada kuartal II-2023.
Transaksi perluasan area operasional juga akan dilakukan dengan pihak ketiga di kuartal II, sedangkan penambahan dan pengembangan sistem akan dilakukan dengan pihak ketiga pada kuartal III-2023.
“Dana IPO lainnya dipakai untuk modal kerja yang terdiri dari biaya operasional proyek pekerjaan pengembangan smart city dan business solution provider dalam aspek transportasi di berbagai kota di Indonesia, biaya tenaga kerja dan pembelian bahan baku produk serta pengembangan segmen distribusi penjualan produk dan layanan melalui jalur Business-to-Business (B2B) dan Business-to-consumer (B2C) yang digunakan untuk pengembangan lini usaha Business Process Outsourcing (BPO) merupakan usaha penyediaan infrastruktur teknologi informasi kepada operator transportasi yang memiliki hak operasi di suatu kota,” tutur David.
Dalam kesempatan tersebut, Steffen Fang, Direktur Utama PT Surya Fajar Sekuritas, sebagai Lead Underwriter mengatakan penentuan harga IPO sudah memperhitungkan semua aspek dan mencerminkan valuasi yang menarik.
“Dengan IPO TRON ini, kami berharap banyak masyarakat bisa memiliki saham yang berfundamental solid dengan valuasi harga yang menarik dan terjangkau," ujarnya.
Bersamaan dengan IPO, perseroan juga mengadakan Program Kepemilikan Saham Pegawai Perseroan (Employee Stock Allocation/ESA) melalui penjatahan saham, sebanyak-banyaknya 5 persen dari jumlah penerbitan saham baru yang ditawarkan dalam IPO atau sebanyak-banyaknya 37.500.000 saham.
Perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 375.000.000 Waran Seri I yang menyertai saham baru sebanyak-banyaknya 17,05 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Waran ini diberikan cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru.
Setiap pemegang 2 saham baru, berhak mendapat 1 Waran Seri I, di mana setiap 1 waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru Perseroan.
Harga pelaksanaan waran yakni Rp 250 per saham sehingga total hasil pelaksanaan waran sebanyak-banyaknya Rp 93.750.000.000. Pelaksanaan waran berlaku 7 September 2023 sampai dengan 7 Maret 2025.
Dalam proses IPO ini, perseroan menunjuk PT Surya Fajar Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek (Lead Underwriter).
Masa Penawaran Awal (bookbuilding period) akan berlangsung pada 10 Februari 2023 hingga 20 Februari 2023 dan Masa Penawaran Umum akan berlangsung pada 28 Februari 2023 hingga 3 Maret 2023 dan target pencatatan saham (listing) di BEI pada 7 Maret 2023.