Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Gara-gara Kritik Aktivis Lingkungan, Presiden Bank Dunia David Malpass Mengundurkan Diri

Presiden Bank Dunia David Malpass mengumumkan dia akan meninggalkan jabatannya jauh sebelum masa jabatannya berakhir.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Gara-gara Kritik Aktivis Lingkungan, Presiden Bank Dunia David Malpass Mengundurkan Diri
Twitter
Presiden Bank Dunia David Malpass saat menghadiri Forum Keuangan Publik tahunan ketiga The Milken Institute yang diadakan di Washington, DC, Amerika Serikat pada 10-12 Januari 2023. 

Tekanan yang mengguncang kepemimpinan Bank Dunia telah membuka jalan bagi presiden baru yang akan mereformasi lembaga keuangan internasional itu agar lebih agresif menanggapi perubahan iklim, yang telah dibangun selama lebih dari dua tahun oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pemimpin dunia lainnya, dan kelompok lingkungan.

Pada November 2021, Penasihat Khusus untuk Sekretaris Jenderal PBB untuk Perubahan Iklim, Selwin Hart, menyebut Bank Dunia “bermain-main sementara dunia berkembang terbakar” dan menyebut lembaga itu “berkinerja buruk” dalam aksi iklim.

Baca juga: Badai PHK Sudah Terjadi di Indonesia, 85 Ribu Lebih Karyawan Telah Dirumahkan, Ini Kata Bank Dunia

Tekanan yang diterima Malpass kembali menyala pada September lalu, ketika kepala Bank Dunia itu menolak mengonfirmasi apakah dia menerima konsensus ilmiah terkait dampak negatif dari bahan bakar fosil terhadap bumi, yang menuai kecaman dari Gedung Putih dan aktivis iklim.

Kepergian Malpass dari kursi Presiden Bank Dunia disambut baik oleh kelompok pecinta lingkungan.

"Ini adalah berita bagus. Sulit untuk memikirkan presiden Bank Dunia yang lebih cocok daripada dugaan penyangkal iklim dan kepala ekonom Bear Stearns menjelang resesi 2008," kata Global Public Finance Campaign Co-Manager di Oil Change International, Bronwen Tucker.

Pengganti Malpass

Kepergian Malpass dari jabatannya pada akhir tahun fiskal di akhir Juni nanti adalah waktu yang wajar, kata seorang sumber yang mengetahui keputusan Malpass.

Berita Rekomendasi

Keputusannya tersebut dinilai akan memberi penggantinya waktu yang cukup untuk menerapkan reformasi sebelum pertemuan bersama Bank Dunia dan IMF di Maroko pada Oktober.

Dua pesaing teratas untuk posisi tersebut adalah Samantha Power, yang saat ini memimpin Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) dan pernah menjabat sebagai duta besar AS untuk PBB di bawah Presiden Barack Obama, dan Rajiv Shah, mantan administrator USAID di bawah Obama dan saat ini menjadi presiden dari kelompok filantropis Rockefeller Foundation.

Gubernur Bank Dunia diharapkan dapat menyetujui "peta jalan evolusi" bank untuk reformasi yang menggabungkan perubahan yang diminta AS, seperti penyesuaian neraca yang membebaskan tambahan 2 miliar dolar AS untuk pinjaman pada tahun fiskal 2024, pada pertemuan musim semi IMF dan Bank Dunia yang ditetapkan pada pertengahan April.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas