Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kamis Pagi, Rupiah Bergerak Menguat ke Arah Rp15.169 per Dolar AS

Pelemahan rupiah terdorong sentimen menguatnya indeks dolar AS, serta adanya wacana kenaikan suku bunga di Amerika Serikat.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Kamis Pagi, Rupiah Bergerak Menguat ke Arah Rp15.169 per Dolar AS
Tribunnews/JEPRIMA
Petugas menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Masagung Money Changer, Jakarta Pusat. Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di level Rp15.169 pada Kamis pukul 09.57 WIB (16/2/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di level Rp15.169 pada Kamis pukul 09.57 WIB (16/2/2023).

Jika dicermati lebih detail, nilai tukar mata uang Garuda menguat 37 poin.

Di mana sebelumnya pada kemarin (15/2/2023), nilai tukar rupiah di level Rp15.206.

Berdasarkan pantauan Tribunnews, pergerakan nilai tukar rupiah mengalami fluktuasi di sepanjang pekan ini.

Baca juga: Rupiah Diramal Melemah Gara-gara Inflasi Amerika Masih Tinggi

Mengutip Bloomberg spot, pada Senin (13/2), kurs rupiah berada di level Rp15.212 per dolar AS, atau melemah 79 poin dibandingkan sebelumnya.

Kemudian pada Selasa (14/2) rupiah bergerak menguat 46 poin ke level Rp15.166.

Berita Rekomendasi

Kemudian kembali melemah pada Rabu (15/2) di level Rp15.206.

Pengamat Pasar Keuangan, Ibrahim Assuaibi mengatakan, melemahnya rupiah pada kemarin disebabkan berbagai faktor. Baik eksternal ataupun internal.

Untuk faktor eksternal, pelemahan rupiah terdorong sentimen menguatnya indeks dolar AS. Serta adanya wacana kenaikkan suku bunga di AS oleh Federal Reserve, alias The Fed.

"Dolar mendapat dukungan di Asia pada hari Rabu setelah inflasi AS yang sangat tinggi menunjukkan suku bunga akan tetap tinggi lebih lama dari yang diharapkan investor," ucap Ibrahim dalam analisanya, (15/2/2023).

Sementara untuk faktor internal, pelemahan rupiah yang tidak terlalu dalam didorong adanya laporan Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) di bulan Januari 2023 mengalami surplus sebesar 3,87 miliar dolar AS pada Januari 2023.

Nilai ekspor Indonesia Januari 2023 mencapai 22,31 miliar dolar AS atau turun 6,36 persen dibanding ekspor Desember 2022.

Sedangkan nilai impor Indonesia Januari 2023 mencapai 18,44 miliar dolar AS, turun 7,15 persen dibandingkan Desember 2022 atau naik 1,27 persen dibandingkan Januari 2022.

Dengan adanya faktor tersebut, nolaintikar mata uang Garuda pada hari ini masih mengalami fluktuasi, dan diprediksi cenderung melemah.

"Sedangkan untuk perdagangan besok (hari ini) mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp15.190 hingga Rp15.240," pungkas Ibrahim.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas