Proyek The Mukaab Disebut Mirip Kabah, Arab Saudi Banjir Kritikan Pedas
Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman Al Saud tuai kritikan pedas usai mengungkap rencana pembangunan gedung ikonik
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, RIYADH – Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman Al Saud tuai kritikan pedas usai mengungkap rencana pembangunan gedung ikonik berbentuk futuristik di Riyadh lewat proyek The Mukaab.
Didesain dengan ukuran 400 meter kali 400 meter atau sekitar 62 kaki lebih tinggi dari Empire State Building yang berada di New York. The Mukaab sendiri merupakan sebuah bangunan yang unik, dilengkapi 100.000 unit perumahan, 9.000 hotel premium, serta lebih dari 80 pusat rekreasi seperti atraksi ritel, museum, universitas teknologi dan desain, hingga teater imersif.
“Tujuan imersif dan pengalaman pertama di dunia. Di mana keramahtamahan, ritel, dan rekreasi mencapai level baru, semuanya dalam lingkungan yang menakjubkan dan selalu berubah. Pintu gerbang ke dunia lain,” kata situs web New Murabba.
Baca juga: Kemendag Ungkap Sulitnya Ekspor Makanan dan Minuman ke Arab Saudi: Standarnya Berat
Meski diklaim sebagai proyek komersial beromset miliaran dolar, karena dapat mendiversifikasi sumber pendapatan ekonomi Arab Saudi serta menarik wisatawan mancanegara dan menyumbangkan 180 miliar Saudi Real ke perekonomian Arab dan menciptakan 334.000 lowongan pekerjaan.
Namun sayangnya rencana pembuatan The Mukaab mengundang kontroversi para warganet, lantaran bentuknya yang kubus mirip dengan bangunan suci umat Muslim Ka'bah.
“Ini pilihan yang aneh atau hanya perasaan saya. Mukaab Baru, seperti Ka'bah tetapi dengan tempat belanja." ujar cuitan salah satu netizen Twitter.
"Apakah dia ingin membuat kiblat hiburan agar sesuai dengan kiblat agama?" tambah pengguna Twitter lainnya, Riyad Al-Otaibie.
Bahkan tak sedikit warganet yang menyebut upaya pembangunan gedung Mukaab yang merupakan bagian dari The New Muraab Development Company besutan Putra MbS sebagai bentuk penghinaan pada Kabah.
Akademisi Muhammad Al-Hachimi Al-Hamidi, menilai pembangunan The Mukaab bakal menjadi tanda-tanda kemunculan "tanduk setan" seperti yang pernah disampaikan Rasulullah terkait pembangunan kota megah Najd.
Baca juga: Kemendag Ungkap Sulitnya Ekspor Makanan dan Minuman ke Arab Saudi: Standarnya Berat
Meski pembangunan ini mengundang kontroversi, namun hal tersebut tak menyurutkan ambisi putra MbS untuk mengejar pembangunan pusat rekreasi mewah di Riyadh. Diperkirakan proyek ini akan rampung digarap pada tahun 2030.
Dengan adanya proyek tersebut, media lokal News Arab mencatat pemerintah Saudi setidaknya dapat mendiversifikasi perekonomian kerajaan dengan cara mengurangi ketergantungannya pada pendapatan ekspor minyak.