Pisah dari Inalum, MIND ID Fokus Jadi Strategic Holding Industri Pertambangan
Kini MIND ID fokus menjadi strategic holding yang akan mengkomandoi enam perusahaan operating company.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - MIND ID dan Inalum yang sebelumnya menjadi satu entitas, melalui regulasi yang baru, kini dipisahkan menjadi dua entitas berbeda.
Kini MIND ID fokus menjadi strategic holding yang akan mengkomandoi enam perusahaan operating company, yakni PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum, PT Timah Tbk, dan PT Vale Tbk.
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso menjelaskan, langkah pemisahan MIND ID dan Inalum merupakan keputusan yang tepat melalui skema split-off, dan akan menjadikan kedua perusahaan ini fokus serta lebih profesional menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
“Selama ini, secara legal, PT MIND ID belum ada. Dengan hadirnya PP akhir tahun lalu, MIND sudah sah menjadi holding company dan PT Inalum bisa fokus kembali menjadi operating company. Manajemen MIND ID akan lebih fokus pada penyusunan strategi dan bukan operasional,” ujar Hendi ditulis Sabtu (25/2/2023).
Sejalan dengan mandat pemerintah, MIND ID memiliki Program Kerja Strategis, yakni meningkatkan pertumbuhan eksplorasi dan produksi secara agresif, meningkatkan daya saing biaya melalui digital, serta membangun aset hilirisasi berskala global.
“MIND ID mendukung penuh pemerintah membuktikan bahwa Indonesia bisa jadi tuan rumah untuk industri yang berkelanjutan. Dari sisi kita menyediakan bahan baku yang lebih siap pakai untuk menjadi barang jadi industri. Kami terus bekerja sama dengan pemerintah untuk mencarikan jalan terbaik,” jelas Hendi.
Baca juga: Tambang Batu Bara di China Runtuh, 2 Pekerja Tewas 53 Lainnya Hilang
Ia menyebut, hilirisasi memang menjadi program prioritas dengan beberapa tantangan yang harus dihadapi, tetapi beberapa proyek strategis MIND ID guna mendukung hilirisasi akan berlangsung sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Sebagai contoh apa yang dikerjakan PT Timah Tbk, melalui proyek smelter berteknologi TSL (Top Submerged Lance) Ausmelt Furnace. Melalui smelter ini, PT Timah mampu mengolah atau meleburkan konsentrat biji timah dengan kadar 40 persen (low grade).
Baca juga: Jaringan Hybrid LTE Rambah Wilayah Tambang Batu Bara Sangatta
"Proses peleburan yang lebih cepat dari smelter baru ini memperlihatkan efisiensi 25 persen-34 persen dibandingkan smelter eksisting," ujarnya.
“Diperlukan kolaborasi dan sinergi berbagai pihak untuk bisa mewujudkan cita – cita Hiliriisasi di Indonesia guna menambah nilai yang lebih maksimal untuk kemakmuran rakyat Indonesia," sambung Hendi.
BalasTeruskan