Sri Mulyani Minta Pejabat Pajak Tak Pamer Moge: Kalau Mau Rileks Mending Jalan Kaki Muterin Senayan
Jika para pejabat dan pegawai pajak hendak melakukan penyegaran (refreshing), alangkah lebih baik untuk tidak menunggangi motor gede.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengingatkan kepada para pejabat di Kementerian Keuangan untuk tidak memamerkan harta kekayaan yang dimilikinya kepada publik.
Terutama yang sedang ramai diperbincangkan publik belakangan ini yakni pamer motor gede alias 'moge', yang harganya sangat mahal oleh para pejabat Direktorat Jendral Pajak.
Seperti diberitakan sebelumnya, Mario Dandy Satrio yang merupakan anak pejabat DJP yakni Rafael Alun Trisambodo, sering pamer kekayaan seperti menggunakan motor gede yang harganya ratusan juta dan mobil-mobil mewah.
Baca juga: Daftar 9 Pejabat Kemenkeu Punya Moge, Sri Mulyani Honda Rebel hingga Suryo Utomo Harley Davidson
Tak cuma sampai di situ, Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak, Kementerian Keuangan, Suryo Utomo tercatat memiliki harta Rp14,4 miliar.
Gaya hidup Suryo juga turut menjadi sorotan setelah beredar foto pejabat pajak itu mengendarai motor gede Harley Davidson bersama Belasting Rijder DJP.
Menurut Sri Mulyani, jika para pejabat dan pegawai pajak hendak melakukan penyegaran (refreshing), alangkah lebih baik untuk tidak menunggangi motor gede.
Memamerkan kekayaan dan benda yang bernilai sangat mahal akan memperburuk citra para pejabat di mata masyarakat.
"Kalau ada yang mau rileks, yaudah lah rileksnya sekarang enggak usah naik motor gede, jalan kaki saja sama saya muter-muter Senayan. Itu sehat," ucap Sri Mulyani dalam sebuah acara diskusi Economic Outlook 2023 di Jakarta, Selasa (28/2/2023).
"Kalau anda kelihatan mewah itu bukannya itu kelihatan keren, tapi malah rakyat marah, dan membuat anda dalam keadaan posisi defensive," sambungnya.
Sri Mulyani dalam kesempatan tersebut juga mengungkapkan, banyak pegawai DJP yang terluka alias 'sakit hati' pasca adanya aksi pamer kekayaan oleh para pejabatnya.
Menurut Sri Mulyani, yang sangat terlukai terutama para pegawai yang bekerja dengan dengan baik dan tidak melakukan tindakan yang menyimpang.
"Saya atas nama seluruh Kementerian Keuangan saya ingin menyampaikan, mereka yang sudah bekerja baik adalah mereka yang terlukai paling dalam, dari kasus ini," ucap Sri Mulyani.
"Ini sesuatu yang harus disadari bahwa kami manusia biasa yang kerja juga untuk Republik ini," pungkasnya.