Laba Bersih MTEL Sepanjang 2022 Tumbuh 29,3 Persen Jadi Rp1,78 Triliun
Tahun lalu terdapat 6.000 menara baru datang dari proses akuisisi menara operator Telkomsel.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) membukukan pendapatan pada 2022 sebesar Rp7,72 triliun atau meningkat sebesar 12,5 persen dari tahun sebelumnya Rp6,87 triliun.
Atas lonjakan pendapatan tersebut, laba bersih perser naik 29,3 persen atau menjadi Rp1,78 triliun dari Rp1,38 triliun pada tahun sebelumnya.
Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko, mengatakan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih perseroan yang naik dua digit ini merefleksikan keberhasilan program pengembangan bisnis organik dan inorganik, yang berdampak positif terhadap kinerja keuangan.
Baca juga: Cetak SDM Telekomunikasi Pelayaran yang Andal, Kemenhub Gelar Training Operator Radio Umum
Selain itu perusahaan juga terus fokus dalam melakukan efisiensi biaya operasional, sehingga profitabilitas disisi marjin meningkat.
Teddy merincikan pendapatan dari segmen penyewaan menara di 2022 masih mendominasi dengan nilai Rp6,37 triliun, atau naik 17,4 persen.
"Pendapatan sewa menara ini merupakan pertumbuhan yang berkelanjutan didorong oleh menara baru (built to suit) dan kolokasi, termasuk dari hasil akuisisi menara telekomunikasi Telkomsel di Juli 2022,” kata Teddy sapaan Theodorus dalam keterangannya, Selasa (7/3/2023).
Adapun total penambahan menara baru yang dimiliki oleh Mitratel pada tahun 2022 adalah sebanyak 7.212 menara dan penambahan jumlah tenant (penyewa) sebesar 9.412.
"Dimana 6.000 menara baru tersebut datang dari proses akuisisi menara operator Telkomsel," ucapnya.
Selain itu Mitratel juga mengembangkan jaringan fiber optic sebagai bagian penting dari ekosistem menara, dan telah memiliki fiber optic sepanjang 16.641 km, dimana 6.012 km di antaranya merupakan hasil akuisisi.
”Kami meyakini kinerja perseroan di tahun 2023 ini akan terus bertumbuh dengan fokus pada monetisasi aset, efisiensi biaya, dan akan semakin memperkuat kepemimpinan Mitratel di industri menara,” tutur Teddy.
--