GoTo Kembali PHK 600 Karyawan, Bagaimana Prospek Sahamnya? Ini Kata Analis
Biaya pengeluaran personel GoTo per karyawan merupakan yang tertinggi di antara perusahaan teknologi lainnya di Indonesia.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
"Setiap karyawan telah berperan penting dalam perjalanan GoTo, dan kami sangat mengapresiasi kontribusi mereka dalam membangun bisnis dan bersama-sama mendukung GoTo untuk mencapai misi perusahaan," pungkasnya.
PHK Masih akan Berlanjut
Pengamat Ekonomi Digital sekaligus Direktur ICT Institute, Heru Sutadi mengungkapkan, fenomena PHK di perusahaa rintisan atau startup masih akan terjadi hingga tahun depan.
Tak hanya di startup yang skalanya kecil, namun level Unicorn ataupun Decacorn juga turut diterpa badai PHK.
"PHK di bidang startup ini masih akan terus terjadi hingga kuartal pertama tahun depan, dan PHK ini dalam range atau tingkatan kecil sampai tingkatan besar," ucap Heru kepada Tribunnews, Sabtu (11/3/2023).
"Dan yang menarik di Indonesia efisiensi tersebut dilakukan perusahaan startup yang benar-benar rintisan atau belum unicorn. Tapi ternyata Unicorn atau Decacorn juga lakukan PHK, jadi memang tidak ada startup startup di Indonesia yang terbebas dari efisiensi," sambungnya.
Berdasarkan analisis yang dilakukan, Heru melihat ada beberapa faktor yang membuat perusahaan startup melakukan efisiensi, khususnya PHK karyawan.
Pertama, adanya tantangan krisis ekonomi dunia imbas tingginya ketidakpastian global. Hal tersebut tentunya berdampak kepada sumber pendanaan oleh para industri digital untuk melakukan pengembangan usaha.
"Dari analisis yang kita lakukan karena banyak hal. Seperti, memang krisis ekonomi dunia yang belum menentu, kemudian pendanaan startup yang kian turun bahkan tidak ada dana startup," papar Heru.
Kedua, strategi 'bakar uang' melalui gratis ongkos kirim ataupun diskon dalam jumlah yang cukup besar.
Diketahui, program tersebut ditujukan untuk promosi dan menarik minat pelanggan. Namun apabila strategi bakar uang tidak diatur secara baik, hal ini berakibat fatal terhadap kinerja.
Heru memberikan pandangannya, daripada perusahaan startup melakukan PHK, lebih baik mengambil kebijakan efisiensi dalam bentuk lain.
Seperti pemotongan gaji karyawan, hingga mengurangi fasilitas para karyawannya di kantor.
"Selama ini startup Indonesia kan sistem bakar uang ini masih terjadi, dan juga promosi gratis ongkir, ini kan juga membuat upaya melakukan efisiensi," ucap Heru.