GoTo Kembali PHK 600 Karyawan, Bagaimana Prospek Sahamnya? Ini Kata Analis
Biaya pengeluaran personel GoTo per karyawan merupakan yang tertinggi di antara perusahaan teknologi lainnya di Indonesia.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
"Memang yang mudah efisiensi itu pengurangan jumlah karyawan. Tapi ada hal lain seperti pengurangan fasilitas di kantor-kantor startup. Atau pengurangan gaji," pungkasnya.
PHK 1.300 Karyawan
Pada tahun lalu, GoTo melakukan PHK terhadap 12 persen karyawan atau 1.300 orang dari total karyawannya.
Direktur dan Chief of Human Resources Officer GoTo, Melissa Siska Juminto mengatakan, kebijakan tersebut merupakan langkah untuk mendorong kinerja bisnis yang lebih sehat, meski harus melewati keputusan yang sulit.
"Beberapa waktu yang lalu, dengan berat hati kami melakukan perampingan jumlah karyawan yang berdampak pada 1.300 orang atau 12 persen dari total jumlah karyawan grup GoTo," ungkap Melissa dalam acara Public Expose GoTo, Kamis (8/12/2022).
"Keputusan ini merupakan langkah yang sangat sulit. Namun perlu dilakukan untuk mendorong kinerja bisnis yang semakin sehat," sambungnya.
Lebih lanjut, Melissa memaparkan, langkah lain dalam mengelola biaya, terkait dengan sumber daya manusia (SDM) yaitu dengan melakukan pengetatan dari sisi rekrutmen.
Kemudian, membatasi perjalanan dinas non-esensial, melakukan perampingan organisasi termasuk konsolidasi dan fungsi-fungsi korporat.
"Hasil dari langkah-langkah ini akan terlihat di kuartal-kuartal berikutnya," tegasnya.
Baca juga: Jelang Ramadhan, GoTo PHK 600 Karyawan, Pesangon dan THR Bagaimana?
Selain itu, Melissa mengatakan, pihaknya bakal terus melakukan berbagai upaya untuk dapat mengoptimalisasi biaya operasional lainnya.
"Dilakukan dalam rangka mempercepat langkah menuju profitabilitas perusahaan," lanjutnya.
Lebih jauh, Melissa berujar, alokasi dana yang diberikan bagi karyawan terdampak PHK itu berbasis saham yang berakhir pada 30 September 2022.
"Sebagaimana diketahui, kami melakukan IPO di tahun 2022 dan sebagian dari proses IPO tersebut kami memberikan alokasi opsi saham bagi para karyawan," terangnya.
Melissa menegaskan, beban kompensasi dalam bentu saham ini bukan merupakan item tunai. Kata dia, kompensasi berbasis saham itu merupakan program kompensasi yang didasarkan pada kinerja perseroan.