Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

GoTo Kembali PHK 600 Karyawan, Bagaimana Prospek Sahamnya? Ini Kata Analis

Biaya pengeluaran personel GoTo per karyawan merupakan yang tertinggi di antara perusahaan teknologi lainnya di Indonesia.

Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in GoTo Kembali PHK 600 Karyawan, Bagaimana Prospek Sahamnya? Ini Kata Analis
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Karyawan melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. Analis Ciptadana Sekuritas Gani dalam risetnya menilai PHK GoTo akan berdampak positif bagi kinerja perusahaan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 600 karyawannya.

PHK ini bukan pertama dilakukan GoTo, tetapi tahun lalu sudah memangkas 1.300 karyawannya untuk menjaga bisnis perusahaan berkelanjutan.

Lantas bagaimana prospek saham GoTo ke depan? Apakah PHK ini berdampak positif ke kinerja perusahaan?

Analis Ciptadana Sekuritas Gani dalam risetnya menilai PHK GoTo akan berdampak positif bagi perusahaan.

Baca juga: GoTo PHK Karyawan, Telkomsel Tetap Optimis Adanya Peluang Bisnis

Ia menyebut, GoTo menerapkan proses perampingan bisnis dengan inisiatif utama menjadi konsolidasi bisnis di seluruh ekosistem, penilaian ulang prioritas dan pengurangan bisnis dan proyek non-inti.

"Sebagai gambaran, bagian tertentu dari bisnis Mitra Tokopedia yang akan ditutup. Selain itu perusahaan akan memanfaatkan lebih banyak teknologi sistem untuk mempercepat eksekusi, mengurangi rekonsiliasi manual dan margin kesalahan, serta meningkatkan layanan jasa," ujar Gani dikutip dari Kontan, Senin (13/3/2023).

Sebagai hasil dari program ini, kata Gani, akan ada sekitar 600 karyawan di seluruh ekosistem akan terpengaruh. Namun jumlah pasti karyawan yang terdampak tidak diungkapkan.

BERITA REKOMENDASI

Adapun, pembicaraan pasar menyebutkan bahwa lebih dari satu karyawan dapat terkena dampak dalam satu posisi. Oleh karena itu, jumlah karyawan yang terkena dampak bisa mendekati, jika tidak lebih tinggi dari program sebelumnya.

Menurut Gani pihaknya bersimpati dengan karyawan yang terkena dampak dalam keputusan ini, namun hal ini merupakan langkah positif bagi perusahaan.

Selain itu, biaya pengeluaran personel GoTo per karyawan merupakan yang tertinggi di antara perusahaan teknologi lainnya di Indonesia.

Hingga September 2022, biaya pegawai GoTo mencapai Rp 50,6 juta per karyawan per bulan, dibandingkan dengan BUKA sebesar Rp 34,7 juta, dan BELI sebesar Rp 40 juta.

Oleh karena itu, Gani menilai penghematan di area ini akan membantu GoTo dalam mengurangi biaya tetapnya. Namun sulit untuk secara akurat mengukur keputusan ini akan mempengaruhi keuangan GoTo.


Gani berharap masih dapat melihat adanya pertumbuhan di GOTO meskipun pada kecepatan yang jauh lebih lambat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Selain itu, GOTO telah mengumumkan struktur manajemen baru sehingga ia percaya dapat mempercepat realisasi sinergi.

Gani mempertahankan peringkat beli terhadap saham GOTO pada target harga Rp 190 per saham dan berharap GOTO dapat meniru Sea Limited yang telah mengumumkan pembukuan laba pertamanya.

Selain itu, pendorong lain untuk saham GOTO datang dari kemungkinan dimasukkannya GOTO ke indeks MSCI pada Mei tahun ini.

Saham GoTo pada perdagangan hari ini, sekitar pukul 13.54 WIB berada di level Rp128 per saham, naik 2,40 persen atau 3 poin dari posisi penutupan perdagangan kemarin.

PHK 600 Karyawan

Berdasarkan keterangan manajemen, alasan keputusan PHK 600 karyawan karena perusahaan ingin melalukan efisiensi.

Hal ini sejalan dengan adanya pengkonsolidasian sejumlah bisnis dan tim dalam ekosistem GoTo, untuk menghadirkan organisasi yang lebih ramping serta lebih siap untuk menanggapi permintaan pasar.

Manajemen juga mengatakan, konsolidasi dan sentralisasi yang dilakukan untuk beberapa fungsi penunjang bisnis akan menjadi shared resources atau sumber daya bersama.

Yang diharapkan akan mampu untuk menghadirkan layanan berkualitas di seluruh ekosistem, sekaligus menghindari adanya duplikasi fungsi dalam unit bisnis.

GoTo juga meninjau kembali prioritas, dan akan mengurangi skala atau menunda kegiatan bisnis serta inisiatif yang bukan merupakan layanan inti.

Contohnya, akan mengurangi beberapa bagian dari layanan Mitra Tokopedia, agar sumber daya perusahaan dapat difokuskan pada kegiatan yang akan mendorong dampak lebih besar. Dan dalam kondisi dimana kebutuhan perekrutan menurun, pihaknya juga melakukan restrukturisasi di tim rekrutmen.

Baca juga: Ada PHK Massal di GoTo, Pengamat Ekonomi Digital Sebut PHK Startup Masih Terjadi hingga 2024

"Langkah-langkah penyesuaian tersebut sayangnya akan memengaruhi sekitar 600 posisi dalam ekosistem GoTo," ucap Manajemen dalam pernyataan resminya, Jumat (10/3/2023).

Dalam keterangan tersebut, GoTo juga memastikan karyawan yang terdampak akan memperoleh dukungan dari perusahaan selama masa transisi.

Dimana dukungan yang diberikan akan lebih dari yang diwajibkan oleh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, dan mencakup dukungan finansial, karier, dan kesejahteraan.

Selain itu, langkah penyesuaian atau PHK ini dipastikan Manajemen tidak akan memengaruhi layanan yang diberikan GoTo kepada konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang.

"Setiap karyawan telah berperan penting dalam perjalanan GoTo, dan kami sangat mengapresiasi kontribusi mereka dalam membangun bisnis dan bersama-sama mendukung GoTo untuk mencapai misi perusahaan," pungkasnya.

PHK Masih akan Berlanjut

Pengamat Ekonomi Digital sekaligus Direktur ICT Institute, Heru Sutadi mengungkapkan, fenomena PHK di perusahaa rintisan atau startup masih akan terjadi hingga tahun depan.

Tak hanya di startup yang skalanya kecil, namun level Unicorn ataupun Decacorn juga turut diterpa badai PHK.

"PHK di bidang startup ini masih akan terus terjadi hingga kuartal pertama tahun depan, dan PHK ini dalam range atau tingkatan kecil sampai tingkatan besar," ucap Heru kepada Tribunnews, Sabtu (11/3/2023).

"Dan yang menarik di Indonesia efisiensi tersebut dilakukan perusahaan startup yang benar-benar rintisan atau belum unicorn. Tapi ternyata Unicorn atau Decacorn juga lakukan PHK, jadi memang tidak ada startup startup di Indonesia yang terbebas dari efisiensi," sambungnya.

Berdasarkan analisis yang dilakukan, Heru melihat ada beberapa faktor yang membuat perusahaan startup melakukan efisiensi, khususnya PHK karyawan.

Pertama, adanya tantangan krisis ekonomi dunia imbas tingginya ketidakpastian global. Hal tersebut tentunya berdampak kepada sumber pendanaan oleh para industri digital untuk melakukan pengembangan usaha.

"Dari analisis yang kita lakukan karena banyak hal. Seperti, memang krisis ekonomi dunia yang belum menentu, kemudian pendanaan startup yang kian turun bahkan tidak ada dana startup," papar Heru.

Kedua, strategi 'bakar uang' melalui gratis ongkos kirim ataupun diskon dalam jumlah yang cukup besar.

Diketahui, program tersebut ditujukan untuk promosi dan menarik minat pelanggan. Namun apabila strategi bakar uang tidak diatur secara baik, hal ini berakibat fatal terhadap kinerja.

Heru memberikan pandangannya, daripada perusahaan startup melakukan PHK, lebih baik mengambil kebijakan efisiensi dalam bentuk lain.

Seperti pemotongan gaji karyawan, hingga mengurangi fasilitas para karyawannya di kantor.

"Selama ini startup Indonesia kan sistem bakar uang ini masih terjadi, dan juga promosi gratis ongkir, ini kan juga membuat upaya melakukan efisiensi," ucap Heru.

"Memang yang mudah efisiensi itu pengurangan jumlah karyawan. Tapi ada hal lain seperti pengurangan fasilitas di kantor-kantor startup. Atau pengurangan gaji," pungkasnya.

PHK 1.300 Karyawan

Pada tahun lalu, GoTo melakukan PHK terhadap 12 persen karyawan atau 1.300 orang dari total karyawannya.

Direktur dan Chief of Human Resources Officer GoTo, Melissa Siska Juminto mengatakan, kebijakan tersebut merupakan langkah untuk mendorong kinerja bisnis yang lebih sehat, meski harus melewati keputusan yang sulit.

"Beberapa waktu yang lalu, dengan berat hati kami melakukan perampingan jumlah karyawan yang berdampak pada 1.300 orang atau 12 persen dari total jumlah karyawan grup GoTo," ungkap Melissa dalam acara Public Expose GoTo, Kamis (8/12/2022).

"Keputusan ini merupakan langkah yang sangat sulit. Namun perlu dilakukan untuk mendorong kinerja bisnis yang semakin sehat," sambungnya.

Lebih lanjut, Melissa memaparkan, langkah lain dalam mengelola biaya, terkait dengan sumber daya manusia (SDM) yaitu dengan melakukan pengetatan dari sisi rekrutmen.

Kemudian, membatasi perjalanan dinas non-esensial, melakukan perampingan organisasi termasuk konsolidasi dan fungsi-fungsi korporat.

"Hasil dari langkah-langkah ini akan terlihat di kuartal-kuartal berikutnya," tegasnya.

Baca juga: Jelang Ramadhan, GoTo PHK 600 Karyawan, Pesangon dan THR Bagaimana?

Selain itu, Melissa mengatakan, pihaknya bakal terus melakukan berbagai upaya untuk dapat mengoptimalisasi biaya operasional lainnya.

"Dilakukan dalam rangka mempercepat langkah menuju profitabilitas perusahaan," lanjutnya.

Lebih jauh, Melissa berujar, alokasi dana yang diberikan bagi karyawan terdampak PHK itu berbasis saham yang berakhir pada 30 September 2022.

"Sebagaimana diketahui, kami melakukan IPO di tahun 2022 dan sebagian dari proses IPO tersebut kami memberikan alokasi opsi saham bagi para karyawan," terangnya.

Melissa menegaskan, beban kompensasi dalam bentu saham ini bukan merupakan item tunai. Kata dia, kompensasi berbasis saham itu merupakan program kompensasi yang didasarkan pada kinerja perseroan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas