Cerita Mendag Zulkifli Hasan Bolak-Balik ke India Demi Genjot Volume Perdagangan
Untuk mencapai volume perdagangan RI-India, salah satu yang akan diinisiasi oleh pemerintah Indonesia yaitu perjanjian perdagangan bebas.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - Nilai perdagangan RI-India ditargetkan mencapai 50 miliar dolar AS pada 2025.
Hal itu dikatakan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat melakukan pertemuan dengan Presiden Konfederasi Industri India (Confederation of Indian Industry/CII) Sanjiv Bajaj di New Delhi, India pada Selasa (14/3/2023).
Diharapkan kedua negara dapat mencapai total perdagangan sebesar 50 miliar dolar AS pada 2025 sesuai target yang ditetapkan pemimpin kedua negara sejak 2018.
Baca juga: CII Partnership Summit: Mendag Zulhas Singgung Bollywood, Menteri India Putar Lagu Naatu Naatu
Mendag mengatakan, saat ini nilai perdagangan RI-India sudah hampir 33 miliar dolar AS. Tersisa dua tahun lagi untuk mencapai target.
"Nah walaupun baru 8 bulan saya jadi Mendag, tapi saya sudah 2 kali ke India. Pertama saya bawa misi dagang, puluhan pengusaha saya ajak ke India. Dalam sehari, dapat kontrak 32 miliar dolar AS. Sekarang saya datang lagi, ada summit yang digelar CII. Rencananya, Mei 2023, kami akan datang lagi ke India untuk membawa misi dagang yang lebih besar," kata Mendag.
Baca juga: Ekspor Obat-obatan, Raksasa Farmasi India Cari Mitra Strategis dari Indonesia
Menurut Mendag, sektor yang bisa dikerjasamakan dengan India cukup banyak. "Bagusnya, Indonesia dan India tidak bertentangan. Kedua negara saling memerlukan," ujarnya.
Untuk mencapai volume perdagangan kedua negara, salah satu yang akan diinisiasi oleh pemerintah Indonesia yaitu melalui perjanjian perdagangan bebas.
"Kita akan coba, Indonesia dengan India, paling tidak FTA (free trade aggrement). Saya sudah dua kali bertemu dengan Menteri Perdagangan India Piyush Goyal. Kita sangat siap. Tinggal tergantung disini maunya seperti apa?" kata Mendag Zulhas.
Pada 2022, total perdagangan Indonesia dan India tercatat sebesar 32,71 miliar dolar AS atau naik 55,68 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 21,01 miliar dolar AS. Pada 2022, ekspor Indonesia ke India tercatat sebesar 23,38 miliar dolar AS sementara impor Indonesia dari India sebesar 9,33 miliar dolar AS. Dengan demikian, Indonesia menikmati surplus perdagangan sebesar 14,05 miliar dolar AS.
Produk ekspor utama Indonesia ke India di antaranya batubara, minyak kelapa sawit dan turunannya, besi paduan, asam lemak monokarboksilat industri, serta bijih tembaga dan konsentratnya. Sementara produk utama impor Indonesia dari India di antaranya produk besi setengah jadi, tebu atau gula bit, kacang tanah, daging kerbau beku, serta paduan ferro.