Harga Beras Semua Jenis Mengalami Kenaikan, Ini Datanya
Harga beras kualitas super I naik Rp 100 dibanding pekan lalu di hari sama, di mana harganya kini Rp 14.750 per kilogram.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga beras hari ini menjadi sorotan karena mengalami kenaikan harga, terutama beras kualitas super.
Mengutip data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional pada Rabu (15/3/2023), harga beras kualitas super I naik Rp 100 dibanding pekan lalu di hari sama. Harganya kini Rp 14.750 per kilogram.
Sedangkan untuk beras kualitas super II, harganya naik Rp 150, menjadi Rp 14.250 per kilogram.
Baca juga: AHY Soroti Harga Beras Mahal: Sekarung 50 Kilogram Nyaris Rp 1 Juta
Kenaikan lain juga terjadi pada beras kualitas medium I. Harganya sekarang Rp 13.300 per kilogram setelah naik sebesar Rp 100.
Beras kualitas medium II turut mengalami kenaikan, meski tidak setinggi kualitas medium I. Harganya naik Rp 50, menjadi Rp 13.100 per kilogram.
Lalu, beras kualitas bawah I juga mengalami kenaikan. Harganya Rp 12.200 per kilogram setelah naik Rp 100.
Beras kualitas bawah II mengalami kenaikan harga sebesar Rp 50. Harganya sekarang Rp 11.700 per kilogram.
Jokowi Heran
Harga beras menjadi sorotan setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengtakan kenaikan harga sekarang ini disebabkan oleh suplai yang kurang.
Ia berharap memasuki panen raya, harga beras akan turun.
“Kan kita lihat masih panen raya. Logikanya panen raya suplainya banyak, mestinya harga turun, nah ini kok ndak. Ini yang baru kita cari. Ini yang senang petaninya tetapi konsumennya pasti akan berteriak. Saya kira keseimbangan itu yang ingin kita jaga,” pungkasnya usai acara pembukaan Business Matching Produk Dalam Negeri Tahun 2023 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu, (15/3/2022).
Ia mengatakan pemerintah terus berupaya menyeimbangkan harga gabah petani dengan harga beras ke konsumen.
Namun, dalam mencari titik keseimbangan harga tersebut diakui Jokowi sebuah hal yang sulit.
“Sekali lagi yang sulit itu menyeimbangkan harga agar gabah di petani baik dan wajar. Harga beras di pedagang baik dan wajar, dan harga beras ke konsumen itu baik dan wajar. Yang sulit di situ,” kata Presiden
Menurut Jokowi, kalau hanya menurunkan harga beras sebenarnya cukup mudah, yakni dengan melakukan impor sebanyak-banyaknya.
Bila hal itu dilakukan maka akan merugikan para petani di Indonesia.
“Kalau mau menurunkan harga beras sangat mudah sekali. impor sebanyak-banyaknya menuju ke pasar pasti harga turun. Tapi yang kita lakukan sekarang menjaga keseimbangan itu,” katanya.