Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pedagang Baju Bekas Minta Solusi, Zulkifli Hasan Bakar Pakaian Hingga Sepatu Bekas Impor Rp10 Miliar

Pasar Senen merupakan satu dari sekian tempat penjualan barang bekas impor yang ada di Jakarta.

Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Pedagang Baju Bekas Minta Solusi, Zulkifli Hasan Bakar Pakaian Hingga Sepatu Bekas Impor Rp10 Miliar
Biro Humas Kemendag
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan bersama Wakil Gubernur Riau, Edy Nasution dan Plt Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga, Moga Simatupang memusnahkan 730 bal pakaian, sepatu, dan tas bekas yang diduga asal impor senilai kurang lebih Rp10 miliar di Pekanbaru, Riau, Jumat (17/3/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pedagang pakaian bekas impor meminta pemerintah memberikan solusi sebelum melarang penjualan pakaian bekas impor.

Sebab, banyak pedagang pakaian bekas impor menggantungkan hidupnya selama puluhan tahun dari bisnis ini.

Penelusuran Tribunnews.com, di Pasar Senen Blok III Lantai 2, Jakarta Pusat pasa Jumat (17/3/2023), tersedia satu lantai penuh penjualan barang-barang bekas impor.

Mulai dari pakaian wanita, pria, bahkan sepatu terpampang nyata di lantai tersebut.

Baca juga: Adian Napitupulu Protes Larangan Thrifting: Gua Dilantik Jadi Anggota DPR Pakai Jas Bekas

Untuk informasi, Pasar Senen merupakan satu dari sekian tempat penjualan barang bekas impor yang ada di Jakarta.

Sebut saja Yuli (bukan nama asli) salah satu pemilik toko pakaian wanita mengatakan, dirinya sudah menggeluti dunia usaha pakaian bekas selama satu dekade.

Dia juga menyangkan, kebijakan pemerintah dalam menghentikan kegiatan impor barang bekas tanpa ada solusi bagi penjual seperti dirinya.

Berita Rekomendasi

"Engga setuju, harusnya pemerintah kasih solusi. Apalagi saya hidup dari jualan ini sudah 10 tahun," ucap Yuli saat ditemui di rukonya, di Pasar Senen, Jumat (17/3/2023).

Yuli memaparkan, penjualan barang bekas impor ini layaknya membeli kucing dalam karung. Artinya, penjual tidak bisa memastikan barang yang dibeli adalah berkualitas bagus atau tidak.

Meski demikian, Yuli enggan membeberkan asal dan nominal pembelian barang bekas itu.

"Kita juga jualan kan biar orang yang ga punya bisa beli dibandingkan harga pasar, lebih murah ini," tegasnya.

Yuli, menjual beragam pakaian mulai dari rok, kemeja, bahkan celana jeans. Harganya pun bervariatif, mulai dari Rp 35.000 hingga Rp 150.000.

Dikatakan Yuli, jika nantinya kegiatan impor barang bekas dihentikan oleh pemerintah, dia tetap menjual sisa-sisa stok barangnya.

"Kalau ada kebijakan itu (dihentikan) paling saya ngabisin barang dulu, karena mau gimana lagi stok nya masih banyak," ucapnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas