Amazon Kembali PHK 9.000 Karyawan demi Pangkas Biaya Operasional
Amazon memberhentikan 9.000 karyawan di kantor cabang Amerika setelah sang CEO Andy Jassy merilis sebuah memo internal kepada para staf perusahaan.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Raksasa e-commerce Amazon Inc. kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan memberhentikan 9.000 karyawan di kantor cabang Amerika.
PHK yang dilakukan Amazon terungkap setelah sang CEO Andy Jassy merilis sebuah memo internal kepada para staf perusahaan pada Selasa (21/3/2023).
Dalam pengumumannya Jassy mengatakan bahwa PHK kali ini akan terjadi dalam beberapa minggu mendatang, dan menyasar sejumlah divisi layanan termasuk Web Amazon, sumber daya manusia, periklanan, dan divisi layanan streaming Twitch.
“Mengingat ekonomi yang tidak pasti di mana kita tinggal, dan ketidakpastian yang ada dalam waktu dekat, kami telah memilih untuk lebih merampingkan biaya dan jumlah karyawan,” kata Jassy di blog perusahaan Amazon.
Pemecatan yang dilakukan Amazon merupakan strategi agar perusahaan dapat memangkas biaya operasi tahunan di tengah tekanan akibat kontraksi ekonomi global.
Terlebih, selama beberapa bulan terakhir perusahaan e-retailer ini terus dilanda penurunan laba, hingga pergerakan saham Amazon di bursa Wall street anjlok sebesar 51 persen selama 2022.
"Beberapa orang mungkin bertanya mengapa kami mengumumkan pengurangan peran ini. Jawaban singkat karena dampak ketidakpastian ekonomi kami,” jelas Jassy.
Pemecatan bukan kali pertama yang dilakukan Amazon, sebelumnya perusahaan ini telah memangkas sekitar 18.000 pekerja dari tim grup ritel dan tim software pada PHK putaran pertama yang digelar selama bulan November 2022.
Selama setahun terakhir Amazon juga turut menghentikan perekrutan dan membatalkan proyek-proyek seperti pengiriman barang menggunakan robot, untuk menekan pembengkakan biaya operasional perusahaan.
Baca juga: Perusahaan Ritel Anak Usaha Amazon PHK Ratusan Karyawan
“Amazon memangkas ribuan pekerja untuk menekan biaya dan melakukan efisiensi, setelah memperhitungkan prospek ekonomi dan ketidakpastian masa depan usaha," tulis surat Jassy.
Pasca Amazon mengumumkan rencana PHK putaran kedua, saham perusahaan e-retail ini turun 1,24 persen menjadi 97,71 dolar AS per lembar pada pembukaan pasar Wall Street di pagi ini.
Baca juga: Ketidakpastian Ekonomi Dorong Amazon Pecat 18.000 Pekerja
Sebagai informasi, PHK Amazon terbaru muncul kurang dari seminggu setelah Meta Platforms Inc.mengumumkan restrukturisasi besar – besaran dengan memangkas 10.000 karyawan.
Diikuti pengurangan karyawan sebanyak 67.000 orang yang dilakukan induk Google Alphabet Inc., Microsoft Corp., Dell Technologies Inc. dan International Business Machines Corp pada awal Februari 2023.
Adanya PHK massal ini semakin memberikan isyarat pada dunia bahwa industri teknologi kini tengah diguncang kemerosotan tajam.