Bank Nasional Saudi Mengalami Kerugian Hingga 1 Miliar Dolar AS Akibat Investasi di Credit Suisse
Bank Nasional Saudi sebagai pemegang saham terbesar Credit Suisse mengaku telah terpukul dengan kerugian sekitar 80 persen atas investasinya.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Bank Nasional Saudi (SNB) dikabarkan mengalami kerugian besar pasca pengambilalihan paksa Credit Suisse oleh UBS Group senilai 3,2 miliar dolar AS.
Dalam sebuah wawancara dengan CNBC, Bank Nasional Saudi sebagai pemegang saham terbesar Credit Suisse mengaku telah terpukul dengan kerugian sekitar 80 persen atas investasinya.
Bank yang berbasis di Riyadh memegang 9,9 persen saham di Credit Suisse, setelah menginvestasikan 1,4 miliar franc Swiss (1,5 miliar dolar AS), dengan 3,82 franc per saham.
Baca juga: UBS Akuisisi Credit Suisse, Tidak Semua Pihak Senang
Berdasarkan ketentuan kesepakatan penyelamatan, UBS Group membayar pemegang saham Credit Suisse 0,76 franc per saham.
Meski merugi, Bank Nasional Saudi mengatakan strateginya yang lebih luas tetap tidak berubah.
“Pada Desember 2022, investasi SNB di Credit Suisse kurang dari 0,5 persen dari total Aset SNB, dan 1,7 persen dari portofolio investasi SNB,” kata Bank Nasional Saudi dalam sebuah pernyataan, Senin (20/3/2023).
“Perubahan penilaian investasi SNB di Credit Suisse tidak berdampak pada rencana pertumbuhan SNB dan panduan 2023 ke depan,” tambahnya.
Sementara itu, Otoritas Investasi Qatar (QIA) sebagai investor terbesar kedua Credit Suisse, yang memegang 6,8 persen saham di bank juga mengalami kerugian besar. Namun, QIA tidak membalas permintaan CNBC untuk perincian lebih lanjut.