Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Industri Perbankan Diprediksi Menghadapi Berbagai Risiko Perubahan Hingga 2030

Volatilitas maupun ketidakpastian dapat terjadi dengan cukup intens hingga 2030.

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Industri Perbankan Diprediksi Menghadapi Berbagai Risiko Perubahan Hingga 2030
Tribunnews/JEPRIMA
Ilustrasi. Pengamat dan praktisi sustainable finance Rizky Wisnoentoro melihat sektor perbankan secara global akan mengalami perubahan yang cukup signifikan selama dua dekade ke depan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat dan praktisi sustainable finance Rizky Wisnoentoro melihat sektor perbankan secara global akan mengalami perubahan yang cukup signifikan selama dua dekade ke depan.

Perubahan ini terjadi akibat pandemi Covid-19 hingga perang antara Rusia dan Ukraina. Perubahan ini terutama terkait digitalisasi serta green financing atau pembiayaan hijau.

"Meskipun kondisi seolah kembali seperti dulu, tapi sejatinya tidak akan pernah sama lagi. Sedangkan di sisi lain, masa akan datang penuh dengan potensi peluang dan risiko yang relatif baru dan mungkin saja belum pernah tersentuh sebelumnya," ujarnya melalui pesan singkat kepada Tribunnews.com, Minggu (26/3/2023).

Baca juga: Silicon Valley Bank Kolaps, Simpanan di Sejumlah Bank Kecil AS Catat Rekor Penurunan

Menurutnya di beberapa aspek, volatilitas maupun ketidakpastian dapat terjadi dengan cukup intens hingga 2030, termasuk kondisi perbankan global yang mulai acak-acakan alias semrawut.

"Khusus dalam tahun-tahun pertama setelah pandemi surut sampai sekira 2030, kondisi akan menantang karena inilah fase awal dari perubahan-perubahan tersebut. Jadi, kondisi SVB (Silicon Valley Bank), CS (Credit Suisse), ataupun DB (Deutsche Bank) tidak terjadi serta-merta," kata Rizky.

Diketahui, Silicon Valley Bank kolaps hingga bangkrut dalam hitungan hari, Credit Suisse hampir bangkrut, dan terbaru adalah saham Deutsche Bank ambruk belasan persen dalam sehari.

BERITA REKOMENDASI

Kejadian tersebut dinilai Rizky menjadi akibat dari kondisi volatilitas yang merebak dari adanya pandemi, perang, dan perubahan peta bisnis, termasuk digitalisasi.

Tetapi di saat yang sama, akan sangat mungkin dari sinilah fase awal untuk mencapai keseimbangan baru secara global.

"Dari semua itu, khususnya bagi institusi perbankan, aspek governance akan semakin menentukan karena obyek bisnis atau investasi akan berubah. Berarti menuntut juga adaptasi maupun kelincahan dari sisi governance untuk tetap dapat menjamin keberlanjutan profitability di jangka panjang," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas