Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

ASEAN Butuh 29,4 Triliun Dolar AS Untuk 100 Persen Transisi ke Energi Terbarukan

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkap kebutuhan ASEAN dalam mencapai target net zero emission pada 2050.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in ASEAN Butuh 29,4 Triliun Dolar AS Untuk 100 Persen Transisi ke Energi Terbarukan
Warta Kota/YULIANTO
Menteri ESDM Arifin Tasrif 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkap kebutuhan ASEAN dalam mencapai target net zero emission pada 2050.

Ia mengatakan, ASEAN membutuhkan pembiayaan sebesar 29,4 triliun dolar AS pada 2050 untuk pelaksanaan transisi energi dengan 100 persen energi baru terbarukan (EBT).

"Berdasarkan laporan IRENA, ASEAN membutuhkan pembiayaan sebesar usd 29,4 triliun pada tahun 2050 untuk pelaksanaan transisi energi dengan 100 persen energi baru terbarukan (EBT)," kata Arifin dalam acara Opening Ceremony of 2023 ASEAN Energy Chairmanship yang disiarkan secara virtual, Jumat (31/3/2023).

Baca juga: Kejar Target Net Zero Emission pada 2060, IDSurvey dan BEI Kerja Sama Perdagangan Karbon

Maka dari itu, Arifin menyebut negara-negara ASEAN memerlukan dukungan pendanaan dari negara maju dan institusi finansial global seperti Just Energy Transition Partnership dan Asia Zero Emission Community.

Arifin kemudian mengatakan kalau mineral kritis juga diperlukan untuk mendukung transisi energi.

"Memperhatikan beberapa negara seperti Indonesia, Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Myanmar, memiliki potensi mineral antara lain nikel, tembaga, niobium, dan timah, maka perlu diupayakan pengembangan bersama dalam industri hilir di kawasan ASEAN," ujar Arifin.

BERITA REKOMENDASI

Arifin berujar net zero emission dapat dilaksanakan melalui kerja sama dan kolaborasi yang kuat antar negara ASEAN untuk peningkatan pemanfaatan energi baru dan terbarukan secara masif.

"Pengembangan teknologi bersih, pembangunan rantai pasok regional yang berkelanjutan, serta mempercepat transfer teknologi, pengetahuan, dan keahlian antar negara ASEAN," ujar Arifin.

Adapun untuk target negara-negara ASEAN, Arifin menjabarkan ada jangka pendek, menengah, dan panjang.

Untuk jangka pendek, negara-negara ASEAN menargetkan porsi energi terbarukan pada bauran energi akan mencapai 23 persen dan porsi EBT pada kapasitas pembangkit sebesar 35 persen di tahun 2025 sesuai ASEAN plan of action for energy cooperation.

Baca juga: Kejar Target Net Zero Emission pada 2060, IDSurvey dan BEI Kerja Sama Perdagangan Karbon

Dalam jangka menengah, target masing-masing negara ASEAN adalah nationally determined contribution 2030 sesuai target penurunan emisi rumah kaca. Lalu, jangka panjangnya mencapai net zero emission di tahun 2050.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas