Kinerja Ekonomi Indonesia Kuartal I 2023 Diproyeksi Cerah, Pengusaha Bersiap Lakukan Ekspansi
Dari sisi makro, pasar Indonesia sangat kuat dan stabil walaupun beberapa pihak masih mengingatkan adanya kewaspadaan pada tahun ini.
Penulis: Sanusi
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konglomerasi besar Lippo menilai kekuatan struktur ekonomi dalam negeri yang kokoh menjadi faktor kinerja perekonomian nasional berpotensi tetap bertumbuh di tengah ketidakpastian global serta gangguan rantai pasok.
Pendapat tersebut diungkapkan Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady setelah melihat data makro pada kuartal I/2023 di mana Pemerintah telah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2023 mampu menggapai kisaran 5-5,3 persen.
"Dari sisi makro, pasar Indonesia sangat kuat dan stabil walaupun beberapa pihak masih mengingatkan adanya kewaspadaan pada tahun ini. Namun dengan proyeksi pertumbuhan nasional kisaran 5 persen pada kuartal pertama, dan data kinerja ekonomi riil yang positif, hal itu kian menunjukkan kekuatan struktur ekonomi dalam negeri," ungkap John Riady dalam keterangannya, Jumat (28/4/2023).
Baca juga: Bos BRI Optimistis Gejolak Ekonomi Global Tidak Berdampak Signifikan di 2023
Awan gelap perekonomian global yang terganggu akibat perang, hingga gegernya krisis perbankan di Amerika Serikat dan Eropa tidak serta merta mengguncah perekonomian nasional. Beruntungnya, keyakinan tersebut ditopang dari rilis data ekonomi pada kuartal I/2023.
Capaian perekonomian domestik cukup menggembirakan di tengah kemelut ekspor yang menurun seiring permintaan global yang melemah.
Sebaliknya, sentimen positif dari pasar dalam negeri cukup banyak. Selain adanya momentum Ramadan dan Lebaran, pasar dalam negeri masih menjadi gantungan pelaku usaha dan industri.
Tercatat, misalnya, untuk konsumsi produk otomotif baik roda dua dan roda empat, mengalami pertumbuhan signifikan.
Pasar roda empat tumbuh dua digit, bahkan pasar roda empat melompat hingga 50 persen sepanjang kuartal pertama tahun ini.
Berdasarkan fakta demikian, sebut John, perekonomian ataupun pasar domestik masih memberikan peluang pertumbuhan yang signifikan.
"Dari sisi pengusaha, kami masih harus berhati-hati dan prudent, namun momen tahun ini memberikan banyak kesempatan untuk ekspansi ataupun melancarkan aksi korporasi lainnya," ucapnya.
Pernyataan John sejalan dengan tren keyakinan industri, di mana data Bank Indonesia terkait saldo bersih tertimbang (SBT) kegiatan dunia usaha, terjadi peningkatan 11,05 persen pada kuartal pertama tahun ini, jauh lebih tinggi dari tingkat kinerja pada kuartal pertama tahun lalu.
Indeks kepercayaan industri baik melalui PMI (Purchasing Managers Index) maupun Indeks Kepercayaan Industri (IKI) sama-sama berada di level ekspansi.
"Ini menggambarkan bagaimana pandangan pengusaha dan kesiapan industri dalam rentang enam bulan ke depan, ternyata mereka tidak ada kerisauan, malah cenderung optimistis," sebut John.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Lippo. Selaku konglomerasi dengan tentakel bisnis mulai dari kesehatan, properti, keuangan, pendidikan, hingga teknologi digital, Lippo tetap berkomitmen melakukan ekspansi pada tahun ini.