Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Inflasi Ramadhan 2023 Lebih Rendah Dibanding Tahun Lalu, Ini Penyebabnya

Laju inflasi selama bulan Ramadan tahun ini  lebih rendah jika dibandingkan dengan laju inflasi di periode Ramadhan tahun 2022.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Inflasi Ramadhan 2023 Lebih Rendah Dibanding Tahun Lalu, Ini Penyebabnya
dok. BPS
Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan laju inflasi April 2023 tercatat sebesar 0,33 persen secara bulan ke bulan (month to month/mtm).

Inflasi yang terjadi di April 2023 bertepatan dengan bulan suci Ramadhan.

Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan, laju inflasi selama bulan Ramadan tahun ini  lebih rendah jika dibandingkan dengan laju inflasi di periode Ramadhan tahun 2022.

"Inflasi secara bulanan di April 2023 sebesar 0,33 persen, ini lebih rendah kalau dibandingkan dengan Ramadhan dan Lebaran di 2022. Hal ini dipengaruhi beberapa hal," ucap Margo dalam konferensi pers BPS di Jakarta, Selasa (2/5/2023).

Pertama, lanjut Margo, turunnya angka inflasi pada periode Ramadhan tahun ini disebabkan pasokan komoditas holtikultura yang relatif terjaga, serta ditopang dengan aktivitas panen sepanjang Maret dan April.

Ini tercermin dari terjadinya deflasi komoditas cabai merah dan cabai rawit. Hal tersebut kemudian mampu meredam inflasi umum pada April 2023.

Berita Rekomendasi

"Kemudian andil inflasi pada beberapa komoditas pangan juga lebih rendah dibanding momen lebaran di tahun sebelumnya," papar Margo.

"Komoditas yang memberikan andil besar di April tahun ini adalah angkutan udara, angkutan antarkota, emas perhiasan, daging ayam, beras, dan rokok kretek filter," lanjutnya.

Baca juga: Luhut Minta Pemda Bersiap Hadapi Ancaman Inflasi Pangan Imbas El Nino

Margo Yuwono juga mengatakan, inflasi April 2023 sebesar 4,33 persen secara tahun ke tahun atau year on year (yoy), dengan Indeks Harga Konsumen atau IHK sebesar 114,74.

Margo mengungkapkan, dari 90 kota yang dipantau indeks harga konsumen, sebanyak 77 kota mengalami inflasi dan 13 kota mengalami deflasi.

Kota Jayapura menjadi wilayah dengan tingkat inflasi tertinggi di Indonesia yakni sebesar 1,44 persen secara bulan ke bulan (mtm).

Baca juga: BPS Ungkap Inflasi April 2023 Sebesar 4,33 Persen Secara Year on Year

Penyebab tingginya inflasi di kota Jayapura disebabkan terjadinya inflasi pada tarif angkutan udara dimana memberikan andil sebesar 0,81 persen.

Kemudian ikan segar, tomat, beras, rokok kretek filter, dan juga cabai rawit memberikan andil sebesar 0,03 persen.

Sementara wilayah yang mengalami tingkat deflasi terdalam adalah Meulaboh di Aceh, yang sebesar -0,70 persen.

"Dari 77 kota tersebut, terdapat 32 kota yang mengalami inflasi di atas nasional. Dan 45 kota lainnya inflasi di bawah nasional. Pada saat yang sama sisanya 13 kota mengalami deflasi," papar Margo.

"Deflasi yang terdalam itu di Meulaboh terjadi deflasi sebesar -0,70 persen," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas