Soal Perpanjangan IUPK dan Penambahan Saham 10 Persen, Ini Kata Erick Thohir, ESDM hingga Freeport
Erick meminta kepada Freeport Indonesia untuk memasukkan Putra asli Papua ke dalam formasi Direksi di tubuh perusahaan.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia berencana untuk menambah porsi kepemilikan saham di PT Freeport Indonesia sebesar 10 persen.
Apabila hal tersebut sukses terealisasi, maka saham Indonesia di perusahaan tambang tersebut menjadi sebesar 61 persen.
Rencana penambahan porsi saham ini awalnya diungkapkan langsung oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
Baca juga: Erick Thohir Bakal Pantau Langsung Timnas Indonesia U-22 Saat Semifinal
"Pemerintah akan menambah saham 10 persen. Tapi ini bocoran aja. Nanti kami umumkan secara resmi. Ini masih pembahasan belum matang," ucap Bahlil di Kantor Kementerian Investasi Jakarta, (28/4/2023).
Seperti diketahui sebelumnya, Pemerintah Indonesia melalui Holding BUMN Pertambangan, pada 2018 lalu telah melakukan akuisisi 41,8 persen saham Freeport McMoran di PT Freeport Indonesia.
Akuisisi tersebut langsung menjadikan Indonesia sebagai pemilik mayoritas saham di PT Freeport Indonesia, yakni totalnya menjadi 51 persen.
Tak hanya Bahlil, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hingga Manajemen Freeport Indonesia juga turut memberikan tanggapannya.
Menteri BUMN Erick Thohir
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan tanggapannya terkait wacana penambahan saham Pemerintah Indonesia di PT Freeport Indonesia.
Tak hanya penambahan saham, Erick Thohir tidak hanya meminta penambahan porsi saham. Namun juga terdapat 2 permintaan lain.
Baca juga: Menteri ESDM Arifin Tasrif Sebut Smelter Freeport di Gresik Rampung 100 Persen pada 2024
Erick meminta kepada Freeport Indonesia untuk memasukkan Putra asli Papua ke dalam formasi Direksi di tubuh perusahaan.
Berdasarkan pantauannya, terdapat sejumlah kandidat yang dinilai memiliki kapasitas yang baik untuk menempati posisi Direktur di Freeport Indonesia.
"Kita meminta kepada Freeport adanya penambahan putra daerah sebagai direktur. Ini sudah puluhan tahun, sudah seyogyanya putra-putra daerah terbaik di Papua mendapat kesempatan," papar Erick kepada wartawan di Kementerian BUMN, (3/5/2023).
Baca juga: Pembangunan Smelter Freeport di Gresik Akan Rampung 100 Persen di 2024