Pendapatan Susut, Produsen Ponsel Vodafone Pecat 11.000 Karyawan
Vodafone menjajaki pemangkasan hubungan kerja (PHK) dengan mengurangi 11.000 pekerja di seluruh wilayah operasi kerjanya.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Produsen ponsel asal Inggris, Vodafone menjajaki pemangkasan hubungan kerja (PHK) dengan mengurangi 11.000 pekerja di seluruh cabang.
Langkah ini diambil Vodafone, menyusul para pesaingnya seperti Apple yang baru-baru ini telah lebih dulu memecat ratusan staf.
"Kinerja kami belum cukup baik, kami akan menyederhanakan organisasi kami, menghilangkan kerumitan untuk mendapatkan kembali daya saing kami, " jelas eksekutif Vodafone Margherita Della Valle.
Melalui pengumuman yang dirilis lewat e-mail kepada para staf, Margherita menjelaskan keputusan PHK itu dibuat untuk menyelamatkan perusahaan dari ancaman kebangkrutan, imbas kemerosotan pendapatan.
Reuters mencatat selama beberapa bulan terakhir, harga saham Vodafone yang saat ini sedang dalam proses merger dengan Three, terus mengalami penurunan hingga merosot ke titik terendah dalam dua dekade.
Pendapatan kuartalan Vodafone juga dilaporkan mengalami penurunan sebanyak 1,3 persen menjadi 14,7 miliar euro. Terpaut jauh bila dibandingkan dengan pendapatan di tahun sebelumnya.
Hal tersebut terjadi akibat susutnya penjualan ponsel Vodafone di Jerman, pasca negara ini dihantam krisis dan gejolak ekonomi.
Penjualan handset Vodafone di wilayah Afrika juga turut mengalami penurunan tajam menjadi 45,7 miliar euro.
Baca juga: Demi Hemat Anggaran, Vodafone di Italia akan PHK 1.000 Karyawan
Rangkaian tekanan itu yang kemudian membuat Vodafone gagal mencatatkan lonjakan pendapatan dan terpaksa memangkas ribuan karyawan, untuk menekan pembengkakan biaya operasional ditengah penurunan pendapatan.
Pemecatan massal bukan kali pertama yang dilakukan Vodafone. Pada awal tahun kemarin produsen ponsel ini telah memangkas 1.000 pekerja di Italia serta 1.000 staff yang ada di kantor Jerman.
Baca juga: Lira Turki Anjlok, Citibank Hingga Vodafone Group Mulai Terdampak Efek Hiperinflasi
Kendati PHK berpotensi menambah lonjakan pengangguran di Inggris, namun Vodafone mengungkap langkah strategis yang dilakukan ini dapat memangkas biaya operasional.
Dengan begitu Vodafone dapat mengalihkan biaya tersebut untuk meningkatkan kinerja perusahaan.