Cerita Pelaku UMKM Suvenir dari Kain Jumputan Khas Solo: Awalnya Jalankan Hobi, Melejit saat Pandemi
Lintang Kejora merupakan UMKM asal Solo dengan produk suvenir dari kain jumputan khas Solo. Kini UMKM binaan BRI sudah berhasil ekspor.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Arif Fajar Nasucha
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Rina Sulistyaningsih (48), pemilik Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Lintang Kejora menceritakan perjalanan bisnis suvenir berbahan kain jumputan khas Solo.
Kain jumputan merupakan batik dengan motif tie dye yang dihasilkan dari teknik pewarnaan kain yang unik.
Produk Lintang Kejora ialah dompet dan aneka tas custom.
Rina mengaku usaha yang dilakoni sejak 2015 itu berawal dari hobi yang ia jalani.
"Berawal dari hobi saya bikin pernik-pernik lalu dapat pesanan, tidak mengira bakal jadi bisnis," ujar Rina saat dijumpai di kediamannya di Solo, Jawa Tengah, Senin (15/5/2023).
Produk pertama Lintang Kejora adalah suvenir dompet dari kain perca yang ia dapat dari penjahit.
"Lama kelamaan banyak yang pesan tas, dompet, jadi sekarang enggak pakai perca, malah menghasilkan perca," ujarnya.
Saat ini, Lintang Kejora bisa memproduksi aneka tas seperti tote bag, sling bag, hingga ransel.
Harganya bervariasi mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 500.000.
Dalam proses produksi, kain jumputan dikombinasikan dengan bahan lainnya seperti kain goni.
Omzet usaha ibu dua anak ini mencapai Rp 10-12 juta per bulan.
Baca juga: Berawal dari Coba-coba, Produk UMKM dari Limbah Koran Kini ‘Mejeng’ di Hotel Bintang Lima
Melejit saat Pandemi Covid-19
Banyaknya keterbatasan yang dihadapi saat pandemi Covid-19 justru menjadi titik awal lompatan bisnis Rina.