Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Batik Toeli Laweyan Solo, UMKM dengan Pekerja Tunarungu Bisa Tembus Pasar Amerika Serikat

Cerita Batik Toeli Laweyan Solo, UMKM yang mempekerjakan penyandang disabilitas tunarungu. Batik Toeli sempat menembus pasar Amerika Serikat.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Batik Toeli Laweyan Solo, UMKM dengan Pekerja Tunarungu Bisa Tembus Pasar Amerika Serikat
Dok. Batik Toeli
UMKM Batik Toeli di Laweyan, Solo, Jawa Tengah mempekerjakan penyandang disabilitas tunarungu sejak awal dirintis. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Gilang Putranto

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Keterbatasan bukan menjadi penghalang. Kalimat itu mungkin pantas menggambarkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Batik Toeli di Laweyan, Solo, Jawa Tengah.

Pekerja Batik Toeli merupakan penyandang disabilitas tunarungu atau tuli.

Batik Toeli memiliki aneka produk seperti kain batik abstrak, pakaian batik, dan sandal lukis.

Selain itu ada juga beragam suvenir seperti kipas lukis, tote bag batik tulis dan lukis, serta dompet batik.

Batik Toeli Laweyan diinisiasi oleh pemilik CV Mahkota Laweyan sejak pertengahan tahun 2019.

Batik Toeli Laweyan di Solo Jawa Tengah mempekerjakan para penyandang disabilitas tunarungu sebagai pegawainya.
Batik Toeli Laweyan di Solo Jawa Tengah mempekerjakan para penyandang disabilitas tunarungu sebagai pegawainya. (Tribunnews/ISTIMEWA)

Baca juga: Cerita Nareswari, Pelaku UMKM Solo Sulap Limbah Koran Jadi Sumber Cuan

Manajer Produksi Batik Toeli, Muhammad Taufan Wicaksono mengatakan karyawan Batik Toeli berjumlah tiga orang dengan kondisi tunarungu.

Berita Rekomendasi

Komunikasi dengan para pegawai menggunakan bahasa isyarat berupa gerak bibir dan tangan.

"Awalnya ini menjadi tantangan tersendiri bagi saya karena saya pun awalnya tidak paham sama sekali dengan bahasa isyarat," ungkap pria yang akrab disapa Topan, Minggu (21/5/2023).

Seiring berjalannya waktu, Topan menyebut komunikasi mulai berjalan lancar.

"Kami juga bisa mendiskusikan ide-ide bersama," ujarnya.

Selain dengan bahasa isyarat, Topan dan para pegawai berkomunikasi melalui teks.

"Misal dengan pesan di WhatsApp begitu," ungkap Topan.

Baca juga: Kulineran di Selter Stadion Manahan Solo Kini Sudah Bisa Bayar Pakai QRIS

Manfaatkan Platform Digital

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas