Batik Toeli Laweyan Solo, UMKM dengan Pekerja Tunarungu Bisa Tembus Pasar Amerika Serikat
Cerita Batik Toeli Laweyan Solo, UMKM yang mempekerjakan penyandang disabilitas tunarungu. Batik Toeli sempat menembus pasar Amerika Serikat.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Arif Fajar Nasucha
"Seperti pelatihan gratis dalam pengembangan UMKM, bisa saling berbagi pengalaman juga dengan pelaku UMKM lainnya," ujar Wachid.
Setiap bulannya, Rumah BUMN Solo mengadakan pelatihan gratis terutama bidang digitalisasi UMKM.
"Seperti pelatihan digital marketing, pembukuan secara digital, marketplace, hingga pengenalan sistem pembayaran nontunai QRIS," pungkasnya.
Tanggapan Pengamat
Dihubungi terpisah, Komisioner Komnas Perempuan dan aktivis gerakan inklusif disabilitas, Bahrul Fuad menilai keberadaan UMKM Batik Toeli memberi tiga dampak yang positif bagi komunitas tuli khususnya di Kota Solo.
Pertama, keberadaan Batik Toeli memberikan dampak ekonomi berupa peningkatan pendapatan komunitas tuli di Kota Solo.
"Kedua, keberadaan Batik Toeli akan menghapus stigma negatif yang selama ini dilekatkan masyarakat pada komunitas tuli sebagai kelompok yang tidak berkualitas," ujarnya kepada Tribunnews.com, Selasa (23/5/2023).
Ketiga, UMKM Batik Toeli dinilai menjadi ruang interaktif inklusif bagi teman-teman tuli dengan masyarakat dengar.
"Sehingga akan terjadi interaksi saling belajar dan saling memahami antara komunitas tuli dan masyarakat," imbuhnya.
Oleh karena itu, lanjut Fuad, pemerintah daerah harus mendukung berkembangnya UMKM-UMKM yang dikelola atau melibatkan teman-teman difabel.
"Dukungan tersebut dapat berupa perbaikan infrastruktur fasilitas dan layanan umum yang ramah difabel, serta memberikan kemudahan ijin usaha dan akses kredit permodalan bagi teman-teman difabel," ungkapnya. (*)