Masyarakat Kerap Jadi Korban Investasi Bodong, OJK Sebut Akibat Rendahnya Literasi Keuangan
Berdasarkan data survei nasional literasi inklusi keuangan menunjukkan bahwa literasi keuangan syariah baru mencapai 9,1 persen di tahun 2022.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi Otoritas Jasa Keuangan, Aman Santoso mengatakan, minimnya literasi keuangan jadi cikal bakal timbulnya korban investasi bodong dan pinjaman online ilegal.
Demikian disampaikan Aman Santoso dalam acara Indonesia Sharia Financial Olympiad (ISFO) 2023, di Jakarta, Senin (22/5/2023).
"Literasi keuangan yang rendah, merupakan pangkal dari tingginya ketidakpuasan, pengaduan masyarakat terhadap layanan jasa keuangan, termasuk pengaduan yang terkait dengan investasi bodong, pengaduan terkait pinjol ilegal," kata Aman.
Baca juga: Puluhan Emak-emak di Kabupaten Purwakarta Diduga Menjadi Korban Investasi Bodong Rp 7 Miliar
Aman menyampaikan, rendahnya literasi keuangan juga dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga jasa keuangan.
Terlebih, berdasarkan data survei nasional literasi inklusi keuangan menunjukkan bahwa literasi keuangan syariah baru mencapai 9,1 persen di tahun 2022.
"Ini sangat jauh dibandingkan literasi di sektor keuangan yang konvensional yang sudah mencapai 50 persen," jelasnya.
Aman berujar, para korban investasi bodong dan Pinjol ilegal itu disebabkan juga oleh terbatasnya pengetahuan masyarakat mengenai produk-produk yang legal.
Sehingga kata dia, dibutuhkan upaya untuk meningkatkan literasi dalam meminimalisir terjadinya korban atas hal tersebut.
"Termasuk literasi keuangan syariah terus selalu digalakkan. Baik oleh OJK maupun industri jasa keuangan secara keseluruhan," jelasnya.
Terakhir, Aman menegaskan, literasi keuangan yang baik mampu memberdayakan seorang untuk merencanakan dan mengelola keuangan dengan baik pula.
"Dengan membekali pengetahuan, keterampilan dan sikap yang benar maka, akan mampu mengelola keuangan yang baik. Salah satunya dengan membekali mengenai pengetahuan keuangan syariah," ungkapnya.