Inflasi Inggris Turun Jadi 8,7 Persen, Terjun ke Level Terendah Sejak 13 Bulan Terakhir
Tingkat inflasi tahunan Inggris dilaporkan mengalami penurunan tajam, hingga menjadi 8,7 persen selama April 2023.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Tingkat inflasi tahunan Inggris dilaporkan mengalami penurunan tajam, hingga menjadi 8,7 persen selama April 2023.
Penurunan ini bahkan jadi yang terendah yang dialami Inggris, terhitung sejak 13 bulan terakhir tepatnya pada Agustus 2022 dimana saat itu inflasi Inggris melesat di atas 10 persen.
Baca juga: Pemerintah Susun 10 Straregi Tangani Inflasi Daerah Sebagai Isu Prioritas
Mengutip dari Business Today, turunnya laju inflasi di Inggris terjadi setelah harga komoditas energi mengalami pelemahan ditengah melesatnya harga makanan dan minuman non-alkohol.
"Harga listrik dan gas menyumbang 1,42 poin persentase terhadap penurunan inflasi tahunan di April," tulis laporan Kantor Statistik Nasional (ONS), pada Rabu (24/5/2023).
Meski inflasi tahunan Inggris di bulan April telah turun tajam, namun penurunan tersebut masih jauh dari prediksi Bank of England (BoE) yang mematok inflasi sebesar 8,4 persen pada bulan lalu.
Baca juga: Inggris Kucurkan Dana Lebih Dari Rp 200 Miliar untuk Transisi Energi di Asia Tenggara
Rencananya untuk menekan laju inflasi agar turun di kisaran 2 persen sesuai dengan tingkat target BoE, pemerintah Inggris akan kembali memperketat kebijakan moneternya dengan menaikkan suku bunga untuk ke-12 kalinya secara berturut-turut menjadi 4,5 persen.
Mengikuti langkah The Fed yang sebelumnya telah menaikan suku bunga Amerika sebesar 25 bps serta Bank Sentral Argentina yang ikut memperketat kebijakan moneter dengan menaikan tingkat suku bunga acuan sebesar 97 persen.
Lebih lanjut, kendati pengetatan kali ini dapat memicu pelemahan dan membuat ekonomi Inggris berjalan lambat dari kuartal sebelumnya. Namun BoE menegaskan kenaikan suku bunga harus diambil agar tingkat inflasi tahunan Inggris dapat menyusut.
Mengingat selama beberapa bulan terakhir, laju inflasi di Inggris menjadi yang tertinggi bila dibandingkan dengan negara Kelompok Tujuh (G7) lainnya seperti Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat.