Perusahaan Asal Arab Saudi Berminat Impor Minyak Goreng dari Indonesia
Permintaan untuk CP4 disebabkan karena Arab Saudi, khususnya di Riyadh, mempunyai rentang suhu yang termasuk ekstrim.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perdagangan melalui perwakilannya di Arab Saudi semakin intensif memperjuangkan produk andalan Indonesia seperti minyak kelapa sawit dan turunannya.
Terbaru, importir asal Arab Saudi, Wadina, berminat mendatangkan minyak goreng asal Indonesia.
Wadina merupakan salah satu perusahaan makanan yang bergerak di bidang impor, pemasaran, dan distribusi untuk bahan makanan segar, beku, dingin, dan kering.
Baca juga: Ekonom: Pembentukan PalmCo Bisa Amankan Pasokan Minyak Goreng Dalam Negeri
Atase Perdagangan KBRI Riyadh, Gunawan, mengungkapkan Wadina meminta KBRI Riyadh untuk membantu mendapatkan pasokan minyak goreng dengan spesifikasi CP4, CP6, dan CP10.
Permintaan untuk CP4 disebabkan karena Arab Saudi, khususnya di Riyadh, mempunyai rentang suhu yang termasuk ekstrim.
"Pada musim panas suhu di kota ini mencapai 50°C sedangkan pada musim dingin suhu bisa turun hingga 5°C," kata Gunawan dalam keterangan tertulis, Kamis (25/5/2023).
Gunawan menambahkan, pertemuan dengan Wadina juga guna mengantisipasi kenaikan permintaan bahan katering menjelang pelaksanaan ibadah Haji pada Juni 2023.
"Semua permintaan untuk menyuplai katering Haji akan terus meningkat. Selain minyak goreng, berbagai keperluan katering seperti beras; ikan patin, lele, dan bandeng; kopi, teh, kecap, saus, makanan siap saji, lauk pauk, serta aneka bumbu terus dicari perusahaan penyedia katering haji dari semua negara, termasuk Indonesia," ujar Gunawan.
"Tingginya permintaan kebutuhan untuk jamaah haji ini merupakan peluang yang harus dimanfaatkan," lanjutnya.
Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad menambahkan, sebagai importir, Wadina berniat mencari mitra perusahaan produsen minyak goreng dari Indonesia.
“Sebagai importir terdaftar untuk produk segar dan beku, Wadina berusaha mendapatkan produk segar dan kualitas terbaik untuk pelanggan," kata Abdul.
Sementara itu, Direktur Komersial Wadina Mohamed Azab berharap perusahan Indonesia yang akan bermitra dengannya mampu memenuhi standard yang ditetapkan dan memiliki harga kompetitif.
Jika hal ini terpenuhi, Wadina akan menaikkan jumlah permintaan minyak goreng dari Indonesia secara bertahap.
Minyak Goreng yang Diminati Wadina
CP4 merupakan jenis minyak goreng yang telah mengalami penyaringan lebih dari satu kali sehingga warnanya seringkali lebih jernih.
Minyak goreng jenis ini lebih tahan terhadap suhu dingin yang dapat membuat minyak tersebut membeku.
Minyak goreng ini juga termasuk dalam jenis premium dan biasanya telah ditambahkan vitamin A sebelum dikemas.
Hal itu agar minyak gorengnya bisa lebih bersih dan sehat dikonsumsi dibandingkan minyak goreng jenis lainnya.
Baca juga: Utang Rafaksi Minyak Goreng Rp 800 Miliar, Kemendag Bakal Koordinasi dengan Aprindo
Sementara CP6 merupakan minyak nabati yang memiliki kualitas tinggi dan daya tahan lebih lama.
Jenis ini lebih banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri pengemasan ulang serta restauran.
Sedangkan CP10 merupakan hasil dari pemurnian minyak sawit yang akan menjadi minyak olein.
Minyak tersebut dijual biasanya dijual sebagai minyak goreng curah.